Suara.com - Sejumlah kader partai pendukung pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD putar haluan berubah arah dukungan di Pemilihan Presiden (Pilpres). Mereka bahkan membentuk kelompok relawan bernama Sekretariat Nasional (SekNas) Sumatera Bersama Prabowo-Gibran yang diklaim jumlahnya mencapai ribuan orang.
Ketua Umum SekNas Sumatera Bersama Prabowo-Gibran, Muhammad Perismon mengeklaim kini jumlah anggotanya berjumlah 10 ribu orang. Mereka juga rencananya akan melakukan deklarasi serentak di 10 ibu kota provinsi yang ada di Pulau Sumatera.
“Insya Allah dimulai dari tanggal 22 kami gerak, tapi kami ingin memastikan dulu kapan deklarasi besarnya. Tapi antara tanggal 22 atau 25 itu kami acara di Medan,” ujar Perismon kepada wartawan, Kamis (18/1/2024).
Perismon mengatakan, deklarasi relawan ini diharapkan bisa mendongkrak perolehan suara Prabowo-Gibran agar Pilpres berlangsung satu putaran. Apalagi, sejumlah lembaga survei kini menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran sudah hampir menyentuh angka 50 persen.
Baca Juga: Ekspresi Bocah Berkaos Prabowo-Gibran yang Dapat Coklat dari Ganjar: Ssttt!
“Kalau satu putaran itu akan hemat Rp 100 triliun, lebih baik itu digunakan untuk melanjutkan pembangunan tol Sumatera,” imbuhnya.
Ia sendiri menilai pentingnya memastikan Pemilu berlangsung satu putaran agar bisa menghemat anggaran. Ketimbang menggunakan anggaran untuk pencoblosan, lebih baik digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
“Energi Pilpres ini kan kita tahu sendiri, sekarang kan gondok-gondokan. Sudahlah selesai saat 14 Februari, satu putaran,” jelasnya.
Perismon mengatakan, anggotanya ini juga berasal dari parpol pendukung kader di luar Prabowo-Gibran. Ia sendiri merupakan Caleg DPR RI dari PPP. Lalu, ada juga pengurusnya yang merupakan kader Hanura.
"Di seknas ini banyak. Jadi tokoh-tokoh yang awalnya independen sekarang bergabung di sini, individu-individu. Termasuk kader-kader partai lain. Cuma saya gak bisa sebutkan karena ini terkait ininya mereka. Cuma saya sendiri adalah caleg DPR RI PPP," ungkapnya.
Ia mengaku tindakannya memimpin kelompok pendukung Prabowo-Gibran bukan sebagai kader PPP. Perismon bahkan merasa dengan membentuk SekNas Sumatera Bersama bisa menyelamatkan PPP.
"Saya berdiri sebagai wakil ketua umum gerakan transformasi Indonesia, ketua umum unity 17 yang berhimpun di Seknas ini. Dan juga tadi ada abang kita dari hanura. Beliau juga bilang beliau bukan sebagai kader Hanura," katanya.
Ia pun mengaku tak khawatir jika nantinya ditegur hingga disanksi oleh pengurus partainya. Perismon merasa hal itu merupakan konsekuensi atas tindakannya ini.
"Ya semua ada risikonya. Tapi kan saya bukan pengirus. Saya cuma kader Caleg DPR RI. Kalaupun mau disanksi ya saya terima, itu konsekuensi," pungkasnya.