Suara.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid santai menanggapi elektabilitas pasangan calon nomor urut 2 di hasil survei dari berbagai lembaga.
Nusron mengaku pihaknya menghormati apapun hasil survei yang berkaitan elektabilitas Prabowo-Gibran.
"Kalau hasilnya bagus, ya, alhamdulillah membuat kita kerja keras," kata Nusron di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024).
Baca Juga:
Baca Juga: Komitmen AMIN Memajukan Pelaku Usaha di Indonesia, Mulai Insentif hingga Kemudahan Izin
Tak Kunjung Terbitkan Izin Tinggal, Kini Jakpro Polisikan Warga Eks Kampung Bayam Gara-gara Ini
Fakta Masjid Ibu Anies Baswedan di Sorong, Dibangun di Atas Darah Pejuang Palestina
Hal senada juga tetap dilakukan Prabowo-Gibran bila hasil survei menunjukan elektabilitas keduanya yang kurang bagus.
"Kalau hasilnya kurang bagus ya kita kerja keras lagi, namanya survei orang lain yang melakukan diumumkan kepada publik ya terima kasih hasil surveinya," kata Nusron.
Survei Indikator
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil elektabilitas capres-cawapres Pilpres 2024 teranyar.
Hasilnya, capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran ungguli dua rivalnya yakni Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud.
Dalam survei terlihat, elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 45,79 persen.
Sementara Anies-Cak Imin 25,47 persen.
Untuk capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud mendapatkan elektabilitas 22,96 persen.
Pada survei ini, sebanyak 5,78 persen responden memilih opsi tidak tahu.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menuturkan, survei tersebut diambil sebelum digelarnya debat ketiga yang mempertemukan tiga capres.
Menurut Burhanuddin, kenaikan pada elektabilitas terjadi pada pasangan Anies-Cak Imin.
"Jadi kalau kita bandingkan dibanding survei bulan lalu terjadi stagnasi elektabilitas buat pasangan 02, ada dinamika positif Anies Baswedan naik ke 25 persen, tren negatif 03 masih berlanjut," kata Burhanuddin dalam paparannya, Kamis (18/1/2024).
Survei LSJ
Survei Lembaga Survei Jakarta memperlihatkan efek yang muncul selepas debat capres Pilpres 2024. Elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran malah meningkat di DKI Jakarta.
Menurut hasil survei, Prabowo-Gibran memperoleh elektabilitas sebesar 35,8 persen.
Sementara capres-cawapres nomor urut 1, Anies-Cak Imin dipilih oleh 33,5 persen responden.
Ada penurunan yang terjadi apabila dibandingkan dengan hasil survei pada Oktober 2023 yang tercatat cukup tinggi yakni 43,4 persen.
Menurut analisis peneliti LSJ, hasil survei tersebut tidak terlepas dari debat capres yang digelar pada Minggu (7/1/2024) lalu.
Bukan soal substansi, namun debat capres tersebut ramai dibicarakan karena Anies dan Ganjar seperti kompak menyerang Prabowo untuk urusan personal.
Pemilih Anies yang kecewa dengan arogansinya selama debat, lantas bermigrasi ke kubu Prabowo-Gibran.
Bukan hanya dari pemilih Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran juga disebut mendapatkan limpahan suara dari pendukung Ganjar-Mahfud
"Pasangan nomor urut 02 ini juga memperoleh limpahan suara dari pendukung Ganjar-Mahfud yang kecewa terhadap idolanya," demikian analisis peneliti LSJ dikutip Suara.com, Kamis (18/1/2024).
Terlihat pada hasil survei teranyar, Ganjar-Mahfud hanya mendapatkan elektabilitas sebesar 21,9 persen.
Pada survei ini, sebanyak 8,8 persen responden memilih opsi Tidak Tahu.
Terdapat sejumlah alasan mengapa responden lebih memilih Prabowo-Gibran ketimbang dua rivalnya.
Berikut deretan alasannya:
1. Prabowo sosok negarawan yang tegas 29,5%
2. Kinerja Prabowo dan Gibran sudah terbukti 21,4%
3. Gibran mewakili aspirasi kaum milenial dan Gen-Z 18,2%
4. Tertarik pada kepribadian Prabowo dan Gibran 13,6%
5. Lebih memahami aspirasi umat Islam daripada Anies 10,2%
6. Alasan-alasan lainnya 3,4%
7. Tidak tahu/tidak jawab 3,7%
Survei dilakukan mulai 8 hingga 15 Januari 2024 di 5 wilayah kotamadya dan satu kabupaten administratid di Provinsi DKI Jakarta.
Sebanyak 880 responden dipilih untuk dijadikan sampel.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner.
Batas kesalahan atau margin of error survei ini kurang lebih 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.