Gus Ipul Imbau Warga NU Jangan Pilih AMIN, Ketum PBNU Angkat Bicara

Kamis, 18 Januari 2024 | 17:13 WIB
Gus Ipul Imbau Warga NU Jangan Pilih AMIN, Ketum PBNU Angkat Bicara
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya angkat bicara soal Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang menganjurkan masyarakat tidak memilih pasangan capres dan cawapres nomor urut 1, Anies-Muhaimin.

Dia mengatakan, pernyataan Gus Ipul itu bersifat pribadi, tidak mewakili PBNU.

"Pertama kalau soal Pak Syaiful itu merupakan pernyataan pribadi, ya walaupun orang bisa setuju ataupun tidak setuju," ujar Gus Yahya di gedung PBNU, Kamis (18/1/2024).

Menurutnya, siapapun bisa saja membuat pernyataan secara pribadi karena Indonesia merupakan negara demokratis. Asalkan tidak ada paksaan untuk semua pihak setuju dengan pernyataan itu.

Baca Juga: Usai Iklan Videotron, Suporter Anies Hadirkan Truk Layar LED Keliling

"Saya juga bisa setuju ataupun tidak setuju, itu pernyataan pribadi, bukan pernyataan atas nama lembaga, silakan saja," katanya.

Gus Yahya menjelaskan, PBNU memang membolehkan anggotanya untuk berpolitik. Namun, untuk pengurus di tingkat ranting hingga pusat harus mundur dulu dari jabatannya sampai Pemilu selesai.

"Karena NU sudah menetapkan parsmeter dalam hal ini yaitu bahwa pengurus pengurus di lingkungan PBNU yang terlibat secara resmi di tim kampanye pemilihan presiden harus non aktif dari jabatannya sampai akhir dari proses Pilpres itu sendiri," ucapnya.

Gus Yahya menyebut penonaktifan jabatan pengurus PBNU karena ikut terlibat dalam kontestasi politik bukanlah hal baru. Sudah ada sejumlah pengurus tingkat ranting, wilayah, hingga pusat yang dinonaktifkan.

"Ada sejumlah ketua wilayah dan ketua cabang yang mencalonkan diri baik sebagai calon anggota DPR di berbagai tingkatan dari berbagai partai, macam-macam partainya. Kemudian ada juga yang mencalonkan sebagai anggota DPD juga harus mengundurkan diri," tuturnya.

Baca Juga: Anies - Muhaimin Bakal Akhiri Kampanye di JIS, Kenapa Tidak di Gelora Bung Karno?

Pernyataan Gus Ipul

Sebelumnya, Gus Ipul memberi meminta agar warga NU tidak memilih paslon capres-cawapres yang didukung Abu Bakar Baasyir.

Gus Ipul berharap warga NU bisa mengetahui pasangan calon mana yang seiring sejalan dengan kepentingan Indonesia dan kepentingan NU.

"Jangan kita mendukung pasangan yang didukung oleh orang-orang yang berseberangan dengan cara berpikirnya orang NU. Seperti calon yang didukung Abu Bakar Ba'asyir misalnya, apalagi ada Amien Rais-nya juga," kata Gus Ipul di Pasuruan, Selasa (16/1).

Selain itu, Gus Ipul juga berharap warga NU tidak golput. Ia berharap Nahdliyin bisa memanfaatkan momen ini untuk memilih pemimpin terbaik untuk bangsa.

"Kita ingin warga NU mencoblos pada tanggal 14 (Februari). Kita berharap semua warga NU hadir dan menggunakan hak pilihannya dengan sungguh-sungguh memperhatikan semua paslon yang ada," kata Gus Ipul.

Gus Ipul menegaskan, capres yang dipilih juga harus benar-benar mencerminkan cara berpikir dan bermazhab ahlussunah wal jama'ah. Lebih lanjut, Gus Ipul meminta warga NU untuk menghindari kelompok yang berseberangan.

"Kita harus waspada pada kelompok lain yang berseberangan dengan NU, apalagi cuma diiming-iming posisi wakil presiden. Jangan mau pilih kelompok ini," imbuhnya.

Pernyataan Gus Ipul terkait kelompok yang berseberangan dengan NU dengan posisi wakil presiden disinyalir ditujukan ke Cak Imin sebagai cawapres Anies.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI