Ketika PBNU Kena Sentil, Ngaku Netral tapi Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres

Eko Faizin Suara.Com
Kamis, 18 Januari 2024 | 12:23 WIB
Ketika PBNU Kena Sentil, Ngaku Netral tapi Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. [Suara.com/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) disebut mendukung salah satu capres-cawapres di Pilpres 2024, yakni pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Kabar tersebut disampaikan Prof Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir dalam sebuah obrolan yang diunggah akun Twitter @narkosun, Kamis (18/1/2024).

Gus Nadir menilai jika PBNU cenderung ikut bermain dalam politik praktis di Pilpres 2024.

Prof Nadirsyah Hosen stau Gus Nadir. [Tangkapan layar/Twitter]
Prof Nadirsyah Hosen stau Gus Nadir. [Tangkapan layar/Twitter]

Awalnya, ia membeberkan soal informasi pertemuan seluruh pengurus PBNU di Hotel Bumi Surabaya, Jawa Timur. Pertemuan dihadiri para petinggi PBNU.

"Saya mendengar kemarin itu di Surabaya dikumpulkan oleh PBNU di Hotel Bumi," ucap Gus Nadir, dikutip Kamis (18/1/2024).

Di antaranya tokoh NU yang hadir, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Selain itu, seluruh pengurus daerah juga ikut yakni ketua tanfidziyah dan PWNU hingga PCNU seluruh indonesia. 

Gus Nadir menyatakan bahwa yang dilakukan PBNU menjadi masalah karena selama ini organisasi tersebut mengklaim bersikap netral di Pemilu.

"Ini menjadi masalah ketika retorika di luar adalah netral. Tapi ternyata lain di mulut lain di pertemuan itu," ucapnya.

Gus Nadir lalu menjelaskan, dalam pertemuan tersebut juga ada instruksi tidak tertulis agar mendukung Prabowo-Gibran secara masif.

"Dalam pertemuan tersebut ternyata ada instruksi tidak tertulis yang menggerakan organisasi secara masif untuk mendukung Calon 02," jelasnya.

Lebih lanjut, Gus Nadir menyatakan hal tersebut menjadi keresahan karena selama ini PBNU mengaku tidak bermain politik praktis. Namun, nyatanya mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

"PBNU melanggar apa yang disampaikan sebelumnya. Tidak bermain politik praktis, politik kepentingan apalagi politik kontestasi," terang dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI