Suara.com - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyampaikan upaya pencegahan korupsi. Yang paling utama kata Ganjar adalah digitalisasi sistem keuangan di segala instansi, khususnya pemerintahan.
Hal ini disampaikan Ganjar saat menyampaikan pidato komitmen antikorupsi dalam acara Penguatan Anti Korupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) yang digelar KPK di Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Dengan digitalisasi, maka aliran keuangan akan mudah untuk dilacak.
"Inilah beberapa cara mencegah menurut kami. Yang pertama adalah digitalisasi sistem keuangan. Dan dengan cara digitalisasi sebenarnya penghematan bisa dilakukan," ujar Ganjar.
Baca Juga: Hadiri Acara Paku Integritas KPK, Ganjar Tak Lakukan Persiapan Khusus: Kan Mau Tanya Jawab
Menurutnya, transaksi tunai juga perlu dibatasi lantaran bisa menjadi cara untuk melakukan korupsi.
"Transaksi tunai itu sulit dilacak, maka mesti ada pembatasan. Kalau tidak salah, yang Rp100 juta. Itu mesti jadi komitmen," jelasnya.
Dengan cara ini, maka transparansi anggaran jadi lebih mudah dilakukan. Apalagi jika didukung dengan segala bentuk penyusunan anggaran yang dilaksanakan secara digital.
"E-udgeting e-planning untuk transparansi dalam birokrasi menjadi sebuah kewajiban. Dan tentu saja transparansi anggaran, transaksi yang jelas asal usulnya, serta anggaran yang benar benar harus sampai pelaksana, mesti dikontrol dari pemimpin tertinggi," pungkasnya.
Baca Juga: Kominfo Sebut ASN di 22 Provinsi Berpotensi Tidak Netral Sikapi Pemilu 2024