Suara.com - Kehadiran Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo di Limpung, Batang, Jawa Tengah pada Rabu (17/1/2024) ternyata menjadi perhatian puluhan sopir truk. Bahkan, Ganjar pun 'dicegat' oleh para sopir truk ketika sedang melakukan safari politiknya.
Bukan ada maksud lain, tindakan para sopir truk itu untuk berterima kasih kepada Ganjar karena perjuangannya memberantas pungutan liar alias pungli kala menjabat Gubernur Jawa Tengah pada 2014 lalu.
Kala itu, Ganjar diketahui sempat mengamuk setelah menemukan adanya praktik pungli "amplop liar" di Jembatan Timbang Subah, Batang.
Ganjar pun turut mengenang tindakannya saat memberantas pungli di kawasan tersebut.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Nusakambangan Jadi Tempat Terbaik untuk Koruptor
Capres berambut putih yang berduet dengan Cawapres Mahfud MD itu pun berharap perjuangan menyikat oknum yang kerap memalak para sopir truk di jalanan itu bisa meluas ke daerah lainnya.
“Sejak kejadian marah-marah di Subah itu akhirnya pungli tidak ada lagi. Dan mereka minta ini juga bisa dilakukan di semua daerah,” ujar Ganjar.
Pada kesempatan itu Ganjar di depan para sopir truk pun mengaku siap mengkaji lagi aturan yang berkaitan dengan kendaraan bermuatan.
“Regulasi perlu dikaji lagi karena teknologi semakin canggih termasuk pada kendaraan truk. Begitu juga soal kekuatan jalan yang dilintasi. Dan soal jaminan agar sopir bisa nyaman bekerja sesuai aturan. Sehingga itu baik untuk keselamatan sopir dan yang lain,” bebernya.
Di tengah kampanyenya di Batang, puluhan sopir truk itu pun menobatkan Ganjar sebagai Bapak Truk Nusantara atas tindakannya memberantas pungli di wilayah itu.
Baca Juga: Pidato di Acara Paku Integritas, Ganjar Beberkan Kunci untuk Perkuat KPK
Walau merasa tidak lagi mengalami pemalakan, para sopir mendukung agar Ganjar untuk bisa menertibkan aksi pungli yang masih kerap terjadi di luar Jateng. Pasalnya, mereka keberatan dengan adanya praktik pungli tersebut.
"Sekarang di Jawa Tengah aman dan kami meminta Pak Ganjar juga bisa berantas pungli di daerah lain di Indonesia," ujar salah satu sopir truk bernama Amirin.
"Di luar Jawa Tengah masih ada. Tiap titik kita diminta minimal Rp50 ribu. Kalau sekali berangkat biasanya kita siapkan Rp600 ribu,” keluhnya kepada Ganjar.