Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa banyak kader, termasuk senior di partai yang masih butuh pemahaman tentang posisi Golkar yang mendukung Prabowo-Gibran.
Hal itu ia sampaikan dalam rangka monitoring internal, di mana kader atau pemilih Golkar yang mendukung Prabowo-Gibran ternyata masih di bawah target.
Salah satu alasan yang menjadi kendalanya adalah kader-kader senior yang masih butuh pemahaman bahwa Golkar mendukung Prabowo-Gibran.
"Ya tentu ini kan namanya kita melakukan monitoring internal, tentu kita menyampaikan bahwa kan banyak kader Golkar juga senior dan yang lain tentu perlu pemahaman bahwa Partai Golkar ini kan mendukung Pak Prabowo sehingga target ini kan harus kami sampaikan di dalam forum ketua DPD I, ini kita harus sosialisasikan secara lebih lengkap dan masif," tutur Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (17/1/2024).
Baca Juga: Prabowo Ajukan Pejabat yang Kelola Anggaran Besar Jadi Bintang Tiga, tapi Belum Tembus
Sebelumnya, Airlangga mengumpulkan jajaran pimpinan DPD I Partai Golkar seluruh Indonesia dalam rapat konsolidasi, Rabu malam.
Airlangga menginstruksikan mereka kerja lebih keras untuk pemenangan Prabowo-Gibran.
Airlangga optimis Partai Golkar bisa menyumbang kemenangan Prabowo-Gibran dalam sekali putaran. Hanya saya butuh kerja lebih keras lagi, sebab kader Golkar yang memilih pasangan calon nomor urut 2 itu kekinian masih di bawah target.
"Kami juga optimis bahwa pasangan Pak Prabowo-Mas Gibran ini kita dorong untuk sekali putaran. Potensinya ada tetapi syaratnya harus kerja keras. Partai Golkar hari ini 65 persen kader Partai Golkar memilih Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Airlangga.
Sementara targetnya adalah 80 persen. Karen itu, pada rapat konsolidasi malam ini, Airlangga akan menginstruksikan kepada jajaran terkait pemenangan Prabowo-Gibran.
"Dalam pertemuan malam ini saya akan instruksikan kepada seluruh kader Partai Golkar bahwa target Partai Golkar adalah 80 persen pemilih Partai Golkar memilih Pak Prabowo-Mas Gibran dan ini akan lebih tinggi dari berbagai Pemilu sebelumnya, di mana dalam rata-rata Pemilu sebelumnya range-nya adalah 53-55 persen," tutur Airlangga.
"Tentu ini merupakan sebuah hal yang ditargetkan dan evaluasi ini menjadi penting karena ini hampir kita kurang dari 30 hari menuju pemilu," sambung Airlangga.