Suara.com - Sejumlah videotron yang menampilkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan mendadak diturunkan atau takedown. Iklan berbentuk videotron itu tersebar di wilayah Jakarta dan Bekasi.
Presidium Perhimpunan Aktivis 98, Agung Nugroho menganggap penurunan itu sebagai bagian dari upaya penjegalan yang telah dilakukan sejak lama.
"Pencekalan videotron Anies merupakan upaya menjegal. Itu telah dilakukan untuk kesekian kalinya. Jadi aksi itu merupakan rangkaian penjegalan Anies menuju kursi RI 1," katanya melansir Antara, Rabu (17/1/2024).
Menurutnya, penjegalan sudah dilakukan sejak Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI. Beberapa kejadian yang dianggap sebagai upaya penjegalan, seperti pelarangan Anies oleh paspampres saat menyambut Persija yang menjadi juara, penjegalan pelaksanaan E1.
Baca Juga:
Beda Dandanan Reza Artamevia dan Dewi Zuhriati saat Umroh: Kelihatan Mana Yang Riya
Lalu pelarangan Anies dalam pengendalian Covid-19 di DKI, pelarangan tempat acara sosialisasi dan kampanye, serta ancaman kepada pihak-pihak yang ingin membantu Anies dalam kampanye Pilpres.
"Semua peristiwa penjegalan kepada Anies adalah satu rangkaian dan dilakukan oleh kekuatan besar yang takut terhadap antusias massa dalam menyambut Anies sebagai pemimpin masa depan," ujar Agung.
Agung menilai bahwa rangkaian peristiwa ini merupakan cara-cara yang tidak demokratis dan kuat tendensi penggunaan pengaruh kekuasaan.
"Ini bukti ada yang panik dalam melihat besarnya gelombang rakyat yang mendambakan perubahan," kata Agung.