Poin pertama, demokrasi tertolak sejak dari sumbernya. Menurut Baasyir, konsep demokrasi muncul dari masyarakat Yunani Kuno yakni ketika filsuf Pericles mencetuskan konsep demokrasi pada 431 Sebelum Masehi. Kemudian konsep demokrasi ini disempurnakan filsuf Yunani lainnya, seperti Plato, Aristoteles, Polybius, dan Cicero.
Baasyir lalu mengutip sumber demokrasi berasal dari para filsuf Yunani yang tidak memeluk Islam dan menyembah Allah SWT. Konsep tersebut juga baru diterima setelah 1700 tahun sejak kelahirannya.
"Dari sini jelas, Islam menolak demokrasi karena konsep ini lahir semata-mata dari akal orang-orang kafir, sama sekali tidak berlandaskan wahyu dari Allah Ta'ala," kata dia.
Pada poin kedua, Baasyir menyatakan bahwa menerima demokrasi berarti mendustakan Al-Quran, As-Sunnah. Dia menyebut mereka yang menerima demokrasi berarti membatalkan tauhid karena tidak mengakui keesaan Allah.
Sementara itu pada poin ketiga dan keempat, Baasyir secara jelas menyebut demokrasi telah menjadi agama selain Islam. "Orang Islam yang mengajak pada demokrasi berarti beragama demokrasi," kata dia.
Di akhir bab, Baasyir menyimpulkan demokrasi adalah sistem yang bertentangan dengan Islam. Dia juga mengatakan para ulama sepakat demokrasi sebagai sebuah agama orang kafir yang bertolak belakang dengan Islam.
Namun Ba'asyir tak menyebutkan ulama mana saja yang berkesimpulan seperti itu. "Kalau ada ulama yang menyetujui demokrasi, itu ulama bayaran namanya," ungkap dia.
Dukungan pada AMIN

Beredar rekaman suara Abu Bakar Ba'asyir di media sosial Tiktok yang mendukung pasangan AMIN. Dalam rekaman itu, Ba'asyir awalnya menjelaskan jika Pilpres bukan sebuah ideologi, tapi sebuah alat yang bertujuan untuk membela Islam.
Ba'asyir lalu berpendapat salah satu cara untuk membela Islam yakni dengan memilih capres yang paham dengan Islam. Dia lalu mengklaim pasangan AMIN yang paham Islam ketimbang kandidat lainnya.
Baca Juga: Cuit Pilih Anies Dapat Ganjar, Raja Juli Kena Skat Mat: Baliho Partaimu Ngerusak Mata!
"Jadi kita boleh mengikuti operasi ini untuk membela islam. Caranya yaitu memilih presiden yang paham islam. Capres yang tiga itu yang paham Islam itu cuma 1 yaitu yang nomor 1 namanya Anies Baswedan. Itu yang wajib kita pilih," kata Ba'asyir dalam rekaman suara di akun Tiktok @aniesvisioner.