Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran melakukan evaluasi pelaksanaan debat ketiga. Menurut TKN Prabowo-Gibran, dua debat berikutnya perlu mengurangi serangan-serangan yang bersifat personal.
Komandan TKN Teritorial Prabowo-Gibran, Ahmad Doli Kurnia mengatakan pelaksanana debat berikutnya harus fokus terhadap visi-misi masing-masin pasangan calon.
Ia berkeinginan pembicaraan para paslon di debat menyoal pembangunan Indonesia lima hingga sepuluh tahun mendatang, bukan justru saling menyerang personal kandidat.
"Tidak terganggu dengan anasir-anasir yang sangat subjektif, bahkan cenderung personal. Jadi jangan kemudian hilang pemaparan visi misinya gara-gara kita mau menunjukan bahwa ada kelemahan kelemahan di antara itu," kata Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Doli menegaskan bahwa debat keempat dan kelima nantinya harus benar-benar fokus terhadap pembicaraan yang substansi terkait gagasan.
"Bukan mengeksplorasi tentang kelemahan, apakah itu personal atau kemudian kebijakan-kebijakan," kata Doli.
Sebelumnya, TKN Prabowo-Gibran konsisten tidak akan melakukan serangan terhadap dua rivalnya, baik dalam debat calon presiden maupun debat calon wakil presiden.
Prabowo atau Gibran, nantinya akan fokus menyajikam gagasan lewat pemaparan visi dan misi tentang apa yang akan mereka kerjakam lima tahun mendatang.
Doli menyampaikan pihaknya tidak berkeinginan mencari kesalahan-kesalahan paslon lain, baik itu Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud MD.
Baca Juga: TKN: Kalau Mau Cari Kesalahan Banyak tapi Prabowo-Gibran Ogah Buka Aib di Debat
"Jadi TKN bersama Pak Prabowo dan Mas Gibran memang di dalam debat-debat itu fokus, tidak mau mencari cari kesalahan orang ya kan, karena kalau mau dicari banyak, kalau mau dicari-cari banyak," kata Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Doli menegaskan bahwa Prabowo dan Gibran selalu membatasi diri untuk fokus berbicara tentang substansi di debat. Mereka enggan masuk ke ranah personal, terlebih dilakukan untuk menyerang paslon lainnya.
"Makanya Pak Prabowo nanti atau Mas Gibran kita selalu membatasi untuk tidak bicara tentang personal orang, personal lawan kemudian track record-nya selama ini. Kan semuanya punya jabatan; pernah jadi anggota dpr, pernah jadi gubernur dua duanya gitu, ya kan," kata Doli.
"Tapi kita nggak, memang kita sengaja tidak mau membuka ya kalau bahasa orang membuka aib," sambung Doli.
Sikap serupa tetap akan dipertahankan dalam denat yang tersisa dua lagi, yakni debat cawapres pada akhir pekan ini hingga debat capres terakhir nantinya.
"Ya kita sepakat sampai sejauh ini memang begitu, ya. Kita ingin juga belajar, debat itu juga memberikan political education ya tentang etika, tentang bagaimana sopan santun, memilih kata kata yang pantas, kan itu yang harus kita juga terus menerus kasih pembelajaran ke masyarakat kita," kata Doli.