Suara.com - Kapten Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Syaugi Alaydrus mengatakan pihaknya berencana melapor ke Bawaslu usai iklan videotron Aniesbubble di Grand Metropolitan Bekasi dan Graha Mandiri, Jakarta Pusat (Jakpus) diturunkan secara tiba-tiba.
"Jadi kita ini dalam berdemokrasi kita juga bisa melaporkan. Hal-hal yang memang melanggar jadi itu tinggal apa tim kita."
"Tim hukum kita melaporkan kepada KPU atau Bawaslu dengan kejadian-kejadian tersebut," kata Syaugi di Markas Pemenangan AMIN, Jakarta Selatan, Selasa (16/1/2024).
Baca juga:
Baca Juga: Anggaran Kampanye Minim, Anies Baswedan Terharu Fans K-POP Sampai Buatkan Iklan Videotron untuk AMIN
- Tak Seperti Capres Lain, Anies Malah Diberi Hadiah oleh Pendukung: Beda Kelas!
- Kutuk Penurunan Paksa Videotron Aniesbubble Di Bekasi, Timnas AMIN: Kuat Dugaan Dilakukan Penguasa!
- Beda Kelas Anies Baswedan Tutup Alexis dan Ahok Saat Tutup Kalijodo, Lebih Ganas Mana?
Syaugi berharap, masyarakat ikut mengawasi jalannya pelaksanaan Pemilu 2024. Sekaligus memantau terjadinya potensi kecurangan dan ketidakadilan.
"Tapi yang lebih penting masyarakat yang menilai. Bagaimana dengan situasi ini makanya kami berharap seluruh masyarakat mengawasi potensi-potensi ketidakbenaran, ketidakadilan, masyarakat agar mengawasi sehingga kita sama-sama," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Sengketa Proses Tim Hukum Nasional (THN) AMIN Zaid Mushafi menyampaikan, pihaknya baru akan berdiskusi sore ini terkait rencana pelaporan ke Bawaslu.
"Sore ini THN AMIN baru akan brdiskusi dengan Aniesbubble. Apabila ada unsur pelanggaran hukum terkait penurunan atau takedown videotron tersebut tentunya THN AMIN akan membantu Aniesbubble untk mengambil langkah hukum yang diperlukan," ujar Zaid.
Sebelumnya, kabar penurunan iklan videotron Aniesbubble di Bekasi disampaikan oleh Olppaemi Project lewat akun X @olpproject.
Baca Juga: Respons Anies Soal Videotron Aniesbubble Diturunkan Paksa: Ujian Demokrasi
Ollpaemi Project mengabarkan bahwa videotron Anies Baswedan yang dijadwalkan tayang selama seminggu mulai dari 15 Januari 2024 hingga 21 Januari 2024, harus diturunkan.
Tarik Suara Anak-anak Muda, Ganjar Iming-imingin Ini ke Kalangan Milenial hingga Gen Z
"Sayangnya, kami harus mengabarkan bahwa LED ads yang telah dijadwalkan tayang selama seminggu (15-21 Januari 2024) di Bekasi dan Jakarta tidak dapat lanjut tayang di lokasi tersebut karena suatu hal di luar kuasa kami," tulis Ollpaemi Project.
Ollpaemi Project mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengupayakan solusi terbaik dengan pihak-pihak terkait mengenai permasalahan ini.
Respons Anies
Sementara itu, capres nomor urut 1 Anies Baswedan sempat merespons penurunan paksa iklan videotron Aniesbubble di Grand Metropolitan Bekasi dan Graha Mandiri Jakarta.
Anies mengatakan bahwa rakyat berhak memilih calon presidennya sendiri. Ia menekankan bahwa Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi.
"Rakyat memiliki hak mengungkapkan pandangannya. Jadi ketika ada yang mendatangi, mengungkapkan saya ingin milih calon yang lain, dihormati," kata Anies di Sorong, Papua Barat, Selasa (16/1/2024).
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyebut ketika rakyat ingin memasang iklan videotron juga harus dihormati. Menurutnya, penghormatan atas pilihan yang berbeda adalah demokrasi.
"Ketika ada yang memasang videotron untuk mendukung pasangan nomor 1 ya dihormati. Itu kan bagian dari demokrasi," katanya.
Anies menambahkan, penurunan paksa iklan videotron di Bekasi menjadi tanda siap atau tidak siapnya Indonesia untuk menjalankan demokrasi.