Suara.com - Kemesraan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan membuat sejumlah netizen berasumsi keduanya akan bersatu menyongsong Pemilu 2024. Jika benar demikian, siapa yang akan menjadi presiden?
Kemesraan capres nomor urut 1 dan 3 itu terlihat ketika Anies Baswedan mengucapkan selamat pada HUT ke-51 PDIP melalui media sosial Instagram.
Capres Ganjar Pranowo dari kubu PDIP juga sengaja menyelipkan narasi “perubahan” di Sekolah Partai, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan untuk memperingati HUT tersebut.
Kata “perubahan” merujuk pada koalisi partai-partai pendukung Anies Baswedan menyambut Pemilu 2024. Koalisi ini beranggotakan antara lain Partai Nasdem, PKS, dan PKB.
Baca Juga: Videotron Anies di Bekasi Diturunkan, Nasdem Beraksi Keras: Ini Ironis, Tidak Fair!
Namun, benarkah sinyal – sinyal itu akan memperkuat bersatunya Anies – Ganjar? Ganjar Pranowo hanya menyatakan bahwa dirinya akan berkomunikasi dengan semuanya.
Namun, pasangannya yang sah dalam pemilu nanti tetaplah cawapres Mahfud Md. Tidak ada jawaban pasti dari Ganjar terkait bersatunya dia dengan Anies kendati Politisi Senior PDIP Panda Nababan menyebutkan jika Indonesia sangat diuntungkan adanya sosok seperti Anies Baswedan. Panda bahkan mengungkapkan Indonesia membutuhkan tidak hanya satu orang Anies Baswedan.
Pernyatan ini pun kemudian banyak diartikan publik sebagai sinyal kuat bergabungnya pengusung pasangan calon atau paslon 3 Ganjar Pranowo-Mahfud pada paslon 1, Anies-Muhaimin.
Panda Nababan mengungkapkan pernyataan ini saat menjadi bintang tamu dari podcast yang kemudian videonya dibagikan ulang akun anti.politik.dinasty. Panda mengungkapkan sebenarnya Indonesia ini membutuhkan banyak Anies Baswedan.
"Sebenarnya Indonesia ini tidak cukup 1 Anies, ada 2 sampai 3 Anies lagi untuk menjadi kreatif, itu artinya problem itu dia nikmati,"ujar Panda.
Baca Juga: Tak Cium Tangan Ganjar Pranowo, Beda Adab Eca Aura dan Meyden BTR Jadi Omongan
Di lain sisi, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu juga angkat bicara terkait isu bergabungnya Anies dan Ganjar. Ia menyebutkan pihaknya terbuka dengan segala kalangan.
Oleh sebab itu, semua jaringan komunikasi mesti terbangun dengan baik. Dia juga mengomentari kedekatan paslon nomor urut 1 dan 3.
Di dalam politik, imbuh dia, kedekatan antar calon merupakan hal yang sangat biasa. Bagi dia setiap agenda – agenda politik harus dibarengi dengan komunikasi yang baik. Dengan demikian, tidak ada yang seolah – olah akan menjalin permusuhan secara abadi.
Namun, Syaikhu tidak memberikan komentar jika ditanya apabila keduanya benar – benar bersatu, siapa yang menjadi presiden.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni