Akui Slip of Tongue, Cak Imin Klarifikasi soal Konsep Wisata Halal

Suhardiman Suara.Com
Senin, 15 Januari 2024 | 22:35 WIB
Akui Slip of Tongue, Cak Imin Klarifikasi soal Konsep Wisata Halal
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar mengakui slip of tongue atau kepeleset lidah saat menjelaskan soal konsep wisata halal.

Hal tersebut dikatakan pria yang disapa Cak Imin dalam video yang diunggah di akun X Voice of PKB, dilihat Senin (15/1/2024).

"Saya ingin meluruskan saya slip of the tounge mungkin yang saya maksud adalah wisata halal itu potensi ekonomi yang harus terus dikembangkan, sedangkan lokalitas masing-masing berbeda," kata Cak Imin.

Dirinya menyampaikan wisata halal bisa menjadi potensi ekonomi yang menarik wisatawan dunia.

"Datang dengan wisata halal yang sudah menjadi bagian dari menu wisata dunia titik di situ saja," ungkapnya.

"Nah soal kemudian lokalitas yang berbeda-beda lalu di kalangan muslim ada locus-locus (lokasi) yang harus dihormati juga," sambungnya.

Cak Imin menegaskan pernyataannya soal wisata halal juga tidak memberangus potensi wisata lainnya.

"Berbeda dengan di lokasi lain juga tidak harus wisata halal, karena memang Bali misalnya adalah destinasi yang sudah harus dijaga dan dipelihara," ungkapnya.

Artinya, kata Cak Imin, bahwa wisata halal tidak boleh merusak destinasi-destinasi yang merupakan potensi-potensi yang berbeda-beda.

"Kita negara yang plural," tukasnya.

Diketahui, pernyataan soal wisata halal yang jadi sorotan publik disampaikan Cak Imin dalam sambutannya saat menghadiri haul Masyayikh Ke-21 di Ponpes Al-Yasini, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu 14 Januari 2024.

"Misalnya wisata halal kita masak kalah sama Malaysia yang jumlahnya sedikit. Insyaallah AMIN menang Indonesia akan menjadi wisata halal terbesar di dunia," jelasnya.

"Mboten wonten malih (tidak ada lagi) wisata haram, wisata yang berbagai hal yang menghambat kekuatan ekonomi umat Islam dunia," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI