Suara.com - Belakangan ini masih ramai mengenai video Soeharto yang mendadak viral di media sosial. Lantaran dalam unggahan itu ia bangkit kembali melalui teknologi kecerdasan buatan yang biasa disebut sebagai AI (Artificial Intelliegence).
Hal ini diunggah oleh politikus Golkar Erwin Aksa di X alias Twitter. Ia menjelaskan kalau video Soeharto itu dibuat dengan teknologi AI.
"Video ini dibuat menggunakan teknologi AI untuk mengingatkan kita betapa pentingnya suara kita dalam pemilihan umum yang akan menentukan masa depan agar harapan rakyat Indonesia terwujud dan sejahtera," tulis Erwin Aksa, dikutip dari akun Twitter @erwinaksa_id, Rabu (10/1/2024).
Video itu memperlihatkan mendiang Soeharto yang tampil dengan batik kuning lengkap dengan peci di kepalanya. Soeharto membelakangi tembok berwarna kuning dengan bendera Indonesia di sisi kiri dan bendera Golkar di sisi kanan.
Baca Juga: Foto Muda Para Capres: Anies Anak Retro, Prabowo Mirip Al Ghazali, Ganjar Senior Mapala
"Pada 14 Februari 2024, kami akan berkumpul untuk menentukan nasib bangsa kita. Kita akan memilih wakil rakyat yang memiliki kemampuan untuk mendengar dan mewujudkan aspirasi masyarakat," ucap Soeharto versi AI ini dalam sambutan video itu.
Selanjutnya, AI Soeharto ini mengajak masyarakat Indonesia untuk memilih wakil rakyat dari Partai Golkar di Pemilu 2024 mendatang. Ia menyebut kalau itu bisa melanjutkan mimpinya untuk kemajuan Indonesia.
"Saya Presiden Soeharto, Presiden Indonesia yang kedua, mengajak anda untuk memilih wakil rakyat dari Golkar yang bisa melanjutkan mimpi saya tentang kemajuan Indonesia," lanjut Soeharto.
Soeharto versi AI ini kemudian bercerita soal hasil kerjanya semasa menjabat sebagai Presiden RI ke-2. Ia memaparkan soal pembangunan infrastruktur seperti jalan tol hingga bendungan.
Pria yang dijuluki 'The Smiling General' ini juga mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilainya sudah melanjutkan pekerjaannya.
Baca Juga: Mie Gacoan Kembali Viral, Kini Ditemukan Belatung Dalam Mienya
"Bukti bahwa mimpi kita tidak pernah padam, terus menyala dari generasi ke generasi," terang dia.
Lantas pantaskan video AI Soeharto ini beredar dan masuk dalam materi kampanye?
Emang Pantas Video Itu Beredar?
Tak dapat dipungkiri kalau video ini mungkin akan disambut baik oleh orang-orang yang pro dengan kepemimpinannya dahulu. Tak dapat dipungkiri selama 32 tahun memimpin pasti dirinya memiliki basis pendukung yang loyal.
Namun, tak luput pula beredarnya video ini dari kontra di masyarakat. Apalagi bagi mereka yang memiliki ingatan muram pada masa kepemimpinan Soeharto.
Perlu digaris bawahi berakhirnya masa kepemimpinan Presiden Soeharto karena dimakzulkan. Pada masa kekuasaannya juga dikenal mengekang kebebasan sipil, represif, militeristik, dan melakukan penghilangan paksa.
Jika beredarnya video ini ditujukan untuk mengatrol elektabilitas pada pemilu 2024. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengingatkan agar pemilih bisa bersikap kritis.
"Dalam hal video AI Soeharto ini, tentu masyarakat harus jeli dan mempelajari bagaimana rekam jejak Soeharto semasa pemerintahannya, bagaimana rekam jejak pemerintahan Soeharto dalam pelbagai pelanggaran HAM," ujar Usman.
Selain itu, semasa 32 tahun Orde Baru terjadi banyak pelanggaran HAM berat di masa lalu.
"Mulai dari Tragedi 1965, Tragedi Tanjung Priok 1984, Pembantaian Santa Cruz 1991 hingga Kasus Penculikan Aktivis 1997-1998," tutur Usman.