Anies Siapkan Perpustakaan Bertaraf Internasional seperti TIM untuk Daerah

Senin, 15 Januari 2024 | 11:38 WIB
Anies Siapkan Perpustakaan Bertaraf Internasional seperti TIM untuk Daerah
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan saat menghadiri acara Desak Anies di Pantai Beby, Maluku Tengah, Ambon, Senin 15 Januari 2024. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menghadiri acara Desak Anies di Pantai Beby, Maluku Tengah, Ambon, Senin 15 Januari 2024. Dalam kesempatan itu, Anies mengungkapkan pentingnya keberadaan perpustakaan bertaraf internasional di daerah-daerah untuk membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas hingga ke pelosok.

“Ini sangat mendasar sekali, ketika ilmu itu tidak ada, maka ketimpangan akan terus muncul. Karena itu, kesetaraan pada akses ilmu menjadi penting. Jadi nomor satu, tadi terkait dengan buku, insya Allah nanti kita akan bantu siapkan adalah membangun perpustakaan bertaraf internasional,” ujar Anies, Senin 15 Januari 2024.

Menurut Anies, rujukan untuk pembangunan perpustaan bertaraf internasional di daerah-daerah itu adalah perpustakaan baru di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

“Google saja sekarang, perpustakaan itu perpustakaan kelas dunia yang sekarang menjadi referensi di mana-mana dan itu kami bangun selama kami bertugas (Gubernur di Jakarta). Saat dibangun banyak sekali kritik, tetapi ketika selesai banyak sekali yang memuji,” papar dia.

Baca Juga: Momen Peserta Turnamen Mobile Legends Histeris saat Gibran Rakabuming Angkat Pedang Alucard

Anies pun mengungkapkan, terkait dengan buku, akan disiapkan skema subsidi pengiriman buku. “Buku yang dikirim dari penerbit ke wilayah-wilayah yang sulit pengirimannya akan dibantu oleh pemerintah supaya harga buku di Indonesia nanti bisa murah. Dengan begitu, maka untuk mendapatkan buku-buku berkualitas tidak harus pergi ke Jawa, tapi cukup datang ke Ambon semuanya tersedia,” ucapnya.

Anies mengungkapkan logistik buku menjadi mahal, karena buku memiliki bobot yang berat. “Jadi kalau mengirim buku itu beratnya luar biasa, karena kertas itu berat. Itulah kenapa mengirim buku itu mahal karena seringkali beratnya besar, kemudian juga volumenya,” ujar Anies.

Anies pun berencana membangun ekosistem untuk konektivitas bagi pemanfaatan untuk belajar ilmu pengetahuan. “Jadi kita akan siapkan jaringan-jaringan (internet) yang bisa diakses gratis untuk kegiatan belajar-mengajar, supaya proses belajar-mengajar tidak terkendala oleh biaya internet,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI