Suara.com - Calon Presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mengikuti kegiatan lari pagi bersama di acara ajang Penguin Sliwerun, Minggu (14/1/2024). Ganjar ditemani istrinya Siti Atikoh, Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Sandiaga Uno dan selebriti Aldi Taher.
Ganjar dan Sandi lari mengelilingi kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Namun, Ganjar mengakui kalah cepat dari Sandiaga.
Eks Gubernur Jawa Tengah ini mengaku kendalanya adalah napas dan kaki. Karena itu, ia meminta saran kepada Sandi agar bisa lari maraton lebih cepat lagi.
"Pertanyannya, saya pernah berkeluh kesah sama mas Sandi. Mas saya itu lari mau half marathon, marathon, ultra marathon, saya tidak pernah masalah, problem saya hanya pertama nafas, yang kedua kaki, gimana itu?" tanya Ganjar kepada Sandi.
Baca Juga: Dukungan Paslon 2 Membludak: KSPN Merapat ke Prabowo-Gibran, Faktor Ini Jadi Alasannya
Sandi pun menjawab secara berurutan. Terkait napas, ada tiga kunci saran yang disampaikannya kepada Ganjar.
"Jadi kuncinya tiga karena kita nomor urut tiga, pertama persiapan. Jadi trainingnya itu harus kita tingkatkan, kedua adalah kita buka seluruh saluran dengan semangat 3G, gercep harus gerak cepat," ucap Sandi.
"Kedua geber, gerak bersama. Kalau lari sendiri susah, tapi tadi beramai-ramai nggak berasa capek. Terakhir, gaspol, pokoknya jangan sampe kita merasa capek, terus bergerak untuk Indonesia unggul," tambahnya.
Berdasarkan saran Sandi, Ganjar mengakui memang lebih semangat berlari ketika ada rekan yang ikut lari bersama. Namun, ia menyebut panitia acara salah hitung dalam mengukur jarak tempuh berlari yang seharusnya 6 kilometer jadi 7 kilometer.
"Karena tadi geber, di belakangnya saya tengok ada suara mas Sandi, ee kita kenceng, dan ternyata panitia salah ukur. Saya yakin data saya lebih valid," jelas Ganjar.
Baca Juga: Konser Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di Banyumas Ricuh, Diduga karena Provokasi Pendukung Paslon Lain?
"Betul pak, bilangnya 6 kilo kan? Ternyata 7,77 kilo," tutur Sandi menimpali.
Ia pun meyakini angka yang benar adalah 7,7 kilometer lantaran sudah melakukan penghitungan yang akurat.
"Kami biasa berbicara dengan data, dan berikutnya tahu gak? Alat ukur kami canggih, punya saya tadi 7,77 (kilometer), hebat yah, itu kalau orang Jawa namanya pitu," pungkasnya.