Ditanya soal Peluang Koalisi, Kapten Timnas AMIN Akui Punya Kesepahaman dengan TPN Ganjar-Mahfud

Sabtu, 13 Januari 2024 | 17:02 WIB
Ditanya soal Peluang Koalisi, Kapten Timnas AMIN Akui Punya Kesepahaman dengan TPN Ganjar-Mahfud
Kapten Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) Syaugi Alaydrus. (Suara.com/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapten Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) buka suara soal peluang berkoalisi dengan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD jika nantinya Pilpres 2024 berjalan dua putaran.

Menurut Syaugi, hingga saat ini Timnas AMIN belum kepikiran untuk berkoalisi dengan kubu mana pun.

"Kita belum tahu, kalau berandai-andai kan kita nggak tahu," kata Syaugi kepada wartawan di Markas Pemenangan AMIN, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1/2024).

Meski begitu, Syaugi menuturkan bahwa Timnas AMIN dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud memiliki kesepahaman terkait melawan kecurangan dalam Pemilu 2024.

Baca Juga: Ogah Kena 'Selepet' Di Debat Cawapres, Timnas AMIN: Mentor Cak Imin Ya Pak Anies

"Kita kesepahaman dalam melawan kecurangan. Itu lah pasti untuk semua kita kan pengen Pemilu jujur, adil kalau jujur, adil baru bisa damai dan riang. Jadi jujur, adil dulu jujur dan adil baru damai baru riang kan begitu," kata Syaugi.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud sekaligus Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengaku sudah membangun komunikasi dengan kubu AMIN.

Dalam hal ini, Hasto merespons mengenai peluang kubu Ganjar-Mahfud membentuk koalisi bersama AMIN, jika Pilpres 2024 berjalan dua putaran.

"Jadi, tim hukum kami memang sudah membangun komunikasi (dengan paslon nomor urut 1)," kata Hasto di Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).

Hasto juga mengaku sudah berkomunikasi Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla (JK). Seperti diketahui, JK kini telah resmi menyatakan dukungan kepada pasangan AMIN.

Baca Juga: Warga Gresik Diduga Dintimidasi Aparat Usai Kampanye AMIN, Kapten Syaugi: Sudah Biasa, Di Mana-mana Begitu

Menurutnya, JK khawatir soal adanya kecenderungan pemilu yang dinilai sudah bergeser.

"Saya sendiri pernah bertemu dengan Bapak Jusuf Kalla, dimana beliau juga sangat mengkhawatirkan terhadap kecenderungan pemilu yang sepertinya sudah bergeser. Tidak lagi menempatkan rakyat yang berdaulat untuk menentukan pemimpinnya," tuturnya.

Lebih lanjut, Hasto menjelaskan komunikasi sudah terjalin antara kubu Ganjar dan Anies dalam menghadapi intimidasi melalui tim kampanye masing-masing.

"Jadi komunikasi di dalam menghadapi intimidasi itu telah dilakukan, antara paslon 1 dan 3, melalui tim kampanyenya masing-masing," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI