Suara.com - Kapten Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Syaugi Alaydrus menganggap intimidasi yang dialami oleh warga di Gresik, Jawa Timur, usai mengikuti kampanye AMIN merupakan hal yang bisa.
Bahkan, Syaugi menilai intimidasi yang dilakukan oleh aparat sudah terjadi di berbagai daerah.
"Kalau ada yang mengintimidasi saya pikir biasa lah itu di mana-mana begitu," ujar Syaugi kepada wartawan di Markas Pemenangan AMIN, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1/2024).
Mantan Kepala Basarnas itu mengatakan selama intimidasi itu tidak mengancam fisik warga mau pun paslon merupakan hal yang biasa. Jika sudah berlebihan, kata dia, pihaknya akan pikir-pikir untuk membuat laporan.
Baca Juga: Klaim Tak Gentar Banyak Intimidasi, Ganjar: Kami Bukan Capres Gampang Khawatir!
"Selama nggak mengganggu fisik tadi, nggak mengancam pidana baru dilaporkan kalau tidak biasa lah," ucap Syaugi.
Sebelumnya, Cak Imin berencana melapor ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait adanya dugaan intimidasi yang dilakukan oleh aparat kepada warga di Gresik usai mengikuti kegiatan kampanye AMIN.
"Ya ada didatangi, dimarah-marahin karena mengundang saya. Ini lagi saya proses kalau benar akan saya laporkan ke Pak Presiden langsung," kata Cak Imin kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).
Cak Imin menegaskan bahwa yang melakukan dugaan intimidasi itu adalah aparat. Ketua Umum PKB itu menganggap dugaan intimidasi tersebut merupakan hal yang harus diambil tindakan serius.
"Aparat (yang diduga melakukan intimidasi). Serius, kita akan proses kalau nanti buktinya kuat saya lapor presiden," ujar Cak Imin.
Baca Juga: Ganjar Sampaikan Pesan Megawati: Lawan Kekerasan dan Intimidasi Menyasar Pendukung, Jangan Takut!
Cerita adanya dugaan intimidasi kepada warga yang mengikuti kegiatan kampanye AMIN juga pernah disampaikan oleh Wakil Ketua PKB, Jazilul Fawaid.
Ia mengaku mendapat laporan aparat memeriksa sejumlah pihak yang diduga memberikan izin AMIN berkampanye di Gresik.
"Saya sudah mendapatkan laporan dari berbagai, di mana Pak Anies datang atau Cak Imin datang. Besoknya ada aparat datang, menginterogasi lurah, kepadal, Pj atau orang-orang yang ada di sekitar itu," ucap Jazilul ketika ditemui wartawan di Markas AMIN, Jakarta Pusat, (9/1).
Assistant Coach Timnas AMIN itu bahkan mengaku memiliki bukti adanya intimidasi yang dilakukan oleh aparat. Ia menyebut aparat dari Polda Jawa Timur turun langsung menemui sejumlah orang di lokasi kampanye AMIN.
"Saya punya buktinya, di tempat saya waktu Gresik lapor ke saya. Bahkan saya dapat laporan, itu banyak kepala desa dipanggil Polda, dicari-cari masalah," ungkap Jazilul.
Sayangnya, Jazilul tidak menerangkan secara detail kapan dan di mana lokasi kampanye yang dimaksud. Jazilul merasa kecurangan telah terjadi dalam Pemilu 2024.
"Itu yang saya sebut kecurangan itu di situ, yang banyak orang sebut kecurangan di situ, termasuk mencari tempat izin dan lain-lain, luar biasa," tuturnya.