Makna 3 Pepatah yang Diucapkan Prabowo, Benarkah untuk Singgung Anies?

Farah Nabilla Suara.Com
Sabtu, 13 Januari 2024 | 13:52 WIB
Makna 3 Pepatah yang Diucapkan Prabowo, Benarkah untuk Singgung Anies?
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto saat kampanye di Medan. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang akan digelar satu bulan lagi, ketiga calon presiden (capres) selalu menjadi topik perbincangan hangat. Nama mereka bahkan kerap menghiasi beranda media berita dan media sosial.

Tak terkecuali capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. Baru-baru ini, dalam konsolidasi relawan di Gor Sahabuddin, Bangka Belitung, Kamis (11/1/2024), ia mengucapkan tiga pepatah yang sepertinya dimaksudkan untuk seseorang. Berikut bunyi dan maknanya.

1. Dalamnya Laut Bisa Diukur, Dalamnya Hati Seseorang Belum Tentu Bisa Diukur

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyinggung pepatah yang berbunyi "dalamnya laut bisa kita ukur, dalamnya hati seseorang belum tentu bisa". Ia pun meminta publik untuk berhati-hati.

Baca Juga: Timnas AMIN Sebut Cak Imin Siap Hadapi Debat Cawapres: Beliau Bisa Hipnotis Kayak Bung Karno

"Ada kawan saya mengatakan, memang benar kadang-kadang pepatah nenek moyang kita. Hati-hati, dalamnya laut bisa kita ukur, dalamnya hati seorang belum tentu bisa kita ukur," kata Prabowo di hadapan relawannya.

Adapun maknanya, manusia bisa dibilang menjadi makhluk yang paling susah untuk dimengerti. Sebab, isi hati dan apa yang diucapkan seringkali berbeda. Untuk itu, diibaratkan lebih mudah mengukur dalamnya lautan.

Sebab, ada banyak manusia yang menutupi kebenaran dengan berbohong. Bukan hanya orang lain, tetapi juga kepada diri sendiri. Meski begitu, mereka mungkin memiliki alasan khusus mengapa menyembunyikannya.

2. Air Susu Dibalas dengan Air Tuba

Tak hanya itu, Prabowo juga menyampaikan petuah populer, yakni "air susu dibalas dengan air tuba". Peribahasa ini biasa digunakan dalam obrolan sehari-hari untuk memberi nasihat atau sindiran secara halus.

Baca Juga: Diciduk di Jember, Polisi Tangkap Pelaku Penebar Ancaman Tembak Kepala Anies

"Ada juga nasihat nenek moyang kita, hati-hati, kadang-kadang air susu dibalas dengan air tuba," ujar Prabowo.

Petuah itu dipakai untuk menyindir seseorang yang tidak tahu diri. Makna air susu dibalas dengan air tuba adalah kebaikan yang dibalas dengan kejahatan. Sebab, tuba merupakan pohon yang memiliki getah beracun.

Maknanya juga menggambarkan seseorang yang berperilaku tidak baik, seperti dipenuhi rasa dengki. Biasanya, membalas kebaikan dengan kejahatan karena sudah merasa benci hingga kecewa tanpa bisa berpikir positif.

3. Anjing Dikasih Makan akan Setia, Manusia Dikasih Kebaikan Dibalas Dengki

Pepatah terakhir yang Prabowo singgung adalah "anjing dikasih makan akan setia, manusia dikasih kebaikan dibalas dengan kedengkian". Ia juga kembali meminta para relawan yang hadir saat itu untuk berhati-hati.

"Ada juga ajaran nenek moyang kita, hati-hati, anjing saja dikasih makan akan setia, manusia dikasih kebaikan dibalas dengan kedengkian saudara-saudara," ucap Prabowo.

Makna pepatah itu yakni seekor anjing bisa setia jika diberi makan. Namun, manusia justru dapat bersikap buruk meski sudah diberikan kebaikan. Peribahasa ini terbilang mirip atau sama dengan "air susu dibalas air tuba".

Prabowo sendiri tak merinci untuk siapa pepatah-pepatah itu. Ia juga mengaku tak ambil pusing dengan hal tersebut. Sebab menurut pandangannya, jika ia diejek, dihujat, bahkan difitnah, cukup dibawa senang dengan berjoget saja.

"Tapi, tidak ada masalah. Kalau diejek, kalau dihujat, kalau difitnah, ya jogetin saja," tutup Prabowo.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI