Banyak Persoalan Geopolitik, Soedrajad Djiwandono Percaya Prabowo-Gibran Solusinya

Jum'at, 12 Januari 2024 | 17:41 WIB
Banyak Persoalan Geopolitik, Soedrajad Djiwandono Percaya Prabowo-Gibran Solusinya
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) saat Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Guru Besar Ekonomi Emeritus, Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, J. Soedradjad Djiwandono, berharap Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bisa menjadi presiden dan wakil presiden melalui Pilpres 2024. Didukung dengan profesionalisme, kejujuran, hingga komitmen keduanya, ia percaya bangsa Indonesia bisa bersatu menghadapi tantangan global.

Soedradjad meyakini, di tangan Prabowo-Gibran, Indonesia akan lebih percaya diri menuju Indonesia Emas 2045. Dengan arti lain, kalau berhasil, maka Indonesia bisa meningkatkan statusnya dari segala bidang.

"Berdasarkan beberapa jajak pendapat dan pembacaan para calon, berharap presiden baru dan wakil presiden pasti Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka," kata Soedradjad melalui tulisan opininya yang ditayangkan Independent Observer, dikutip Jumat (12/1/2024).

"Saya percaya bahwa didukung oleh profesionalisme mereka, kejujuran dan komitmen untuk mendapatkan pekerjaan selesai, kita sebagai orang Indonesia bersatu akan dapat menangani yang baru tantangan langsung, dan Indonesia akan berbaris dengan percaya diri menuju Era Keemasan, itu juga berarti kita berhasil meningkatkan status kami secara internasional baik di bidang ekonomi maupun sebagai politik," terangnya.

Keyakinan Soedradjad di atas tidak terlepas dari pengamatannya di awal 2024 terkait tantangan dalam sektor politik hingga perekonomian.

Menurutnya, bangsa Indonesia harus mulai memikirkan bagaimana caranya menghadapi tantangan tersebut.

"Bagaimanapun, diam dan berpura-pura seolah-olah (tantangan) akan selesai dengan sendirinya itu bukan pilihan, dan kita harus menghadapinya langsung dan ambil langkah apa pun diperlukan untuk berurusan dengan itu," ungkap ayah dari Budisatrio Djiwandono tersebut.

Ia lantas memaparkan satu persatu tantangan yang akan dihadapi Indonesia ke depannya, dimulai dari sistem demokrasi yang berjalan secara global.

Soedradjad mengamati sistem demokrasi di sejumlah negara Barat yang mulai luntur.

Baca Juga: Terima Laporan, Bawaslu Usut Aksi Ganjar Diduga Bagi-bagi Voucher Internet di CFD Solo

Ia memberikan contoh dengan hadirnya Geert Wilders, politisi Belanda yang menyatakan sikap anti Islam serta imigran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI