Suara.com - Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) periode 1-7 Januari 2024 merilis lagi elektabilitas masing-masing pasangan calon (paslon) yang akan tampil di Pilpres 2024. Capres nomor urut 1, Anies Baswedan semakin memperlihatkan sebagai pesaing terberat paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto setelah meraih 34,5%.
Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Firman Noor mengatakan hasil itu adalah buah dari kerja keras tim sukses Anies.
“Strategi berpasangan dengan Muhaimin Iskandar membuktikan diversifikasi pendukung. Terlihat ada tambahan dukungan dari kelompok yang selama ini bukan pendukung tradisional Anies,” ujar Firman, Rabu (10/1/2024).
Firman melihat ceritanya kemungkinan bakal berbeda jika Anies tidak memilih Gus Imin. Firman sepakat dengan tesis yang mengatakan Gus Imin akan banyak membawa manfaat secara politis bagi Anies. Faktor lain naiknya elektabilitas Anies menurut peneliti ini disebabkan sentimen negatif baik terhadap Prabowo maupun pendukung Jokowi.
Baca Juga: PDIP Nantikan Konsistensi Jokowi Netral Di Pilpres 2024: Rakyat Bakal Melihat
“Meskipun sama-sama pendukung Prabowo tapi kita lihat dukungan dua tokoh lawas yang sudah malang melintang di dunia politik tidak cukup bisa menghentikan popularitas Anies,” katanya.
Firman menjelaskan kubu Prabowo harus benar-benar memperhatikan tren kenaikan elektabilitas Anies. Dalam hal ini bekas Danjen Kopassus itu terlihat tidak bisa mendominasi seperti yang diharapkan. Faktor lain turunnya elektabilitas anak begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo adalah sentimen negatif kepada PDI-P.
Strategi Anies menggunakan platform media sosial seperti TikTok dan X menurut Firman sudah tepat. Pendekatan ini kata dia diterima dengan positif milenial atau Generasi Z. Hal ini kata dia adalah kesukaan anak muda terhadap ‘abah online’.
Hasil survei IPO memperlihatkan elektabilitas pasangan Prabowo Subanto-Gibran Rakabuming Raka masih bertahan di posisi pertama (42,3%). Dia diikuti duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (34,5%) dan Ganjar-Mahfud (21,5%).
Baca Juga: Dampak Politik Khofifah Dukung Prabowo-Gibran, Diprediksi Repotkan Mesin PKB Di Jatim