Bagaimana Gagasan Capres Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi?

Kamis, 11 Januari 2024 | 10:48 WIB
Bagaimana Gagasan Capres Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi?
Ilustrasi tiga Bacapres dan Bacawapres di Pilpres 2024. (Suara.com/Ema)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Globalisasi merupakan suatu integritas internasional yang terjadi dikarenakan pertukaran pandangan dunia.

Tentu saja hal ini muncul tak luput dari adanya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi.

Maka dari itu, globalisasi mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya tentang perubahan dunia yang berlaku.

Di sisi lain, globalisasi ini memiliki pengaruh bagi bangsa dan negera. Hal ini pun bisa menjadi peluang dan tantangan bagi sebuah negara salah satunya adalah Indonesia.

Baca Juga: Kesal Sampai Ucap Goblok Gara-gara Lahan, Cak Imin Minta Prabowo: Tak Usah Adu Emosi

Mengenai tantangan globalisasi sempat dibahas pada debat capres ketiga yang digelar Minggu (7/1/2024). Masing-masing capres sedikit memiliki kesamaan pada gagasannya.

Lantas apa saja poin-poin gagasan para capres yang digaungkan ketika debat kemarin, berikut ulasannya.

Anies Baswedan

Pada debat capres ketiga kemarin, Anies Baswedan menyampaikan poin-poin berikut untuk menghadapi tantangan global:

1. Pemanfaatan diplomasi melibatkan diaspora dan mahasiswa sebagai bagian dari diplomasi.

Baca Juga: Jokowi Sebut Debat Capres Serang Personal, Denny Siregar: Langsung Pasang Badan

2. Rencana untuk membantu mendorong tumbuhnya restoran-restoran, kafe-kafe Indonesia di berbagai kota besar di seluruh dunia.

3. Menyampaikan bahwa setiap kegiatan luar negeri adalah bersama dengan delegasi kebudayaan.

4. Mempromosikan Indonesia melalui delegasi kebudayaan, delegasi seni, dan pusat-pusat kegiatan kebudayaan kesenian di negara-negara yang dikunjungi.

Prabowo Subianto

Prabowo Subianto dalam menghadapi tantangan global merasa kalau apa yang disampaikan rivalnya masuk akal. Namun masih bersifat normatif, maka dari itu ia menyampaikan gagasannya seperti berikut.

1. Kalau dikatakan negara yang harus berperan, kuncinya adalah bahwa kita ini harus punya dana yang cukup, kita harus punya tabungan yang cukup, kita harus punya Sovereign Wealth FFund yang cukup kita harus punya laba yang cukup, kita harus punya neraca perdagangan yang positif, kita harus punya tabungan yang banyak.

2. Untuk melakukan hal itu semua bisa menggunakan hilirisasi dengan penghematan, dengan efisiensi, dengan penerima pajak yang baik dan yang efisien.

Ganjar Pranowo

Berikut beberapa poin yang hampir sama dengan milik Anies Baswedan.

1. Teknologi digital sudah mendunia, kita semua menggunakan itu. Maka ada satu kata namanya viralisme.

2. Maka ketika ada yang konvesional, kita mendorong agar para Duta Besar kita, Diplomat kita untuk menjadi tenaga pemasa. Mereka menjadi fasilitator, mereka juga mempromosikan yang ada di dalam negeri maupun menarik yang berpotensi di luar negeri ke dalam negeri dengan berbagai kerja sama dan fasilitas dari negara.

3. Menurut Ganjar anak bangsa seperti Niki, Rich Brian, Karina, mereka bisa dipromosikan dan diviralkan.

4. Niki, Rich Brian, Voice of Baceprot yang kemudian mendunia kita faslitasi, maka dialah yang aka bisa mendapatkan keuntungan dan sekaligus menjadi diplomat Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI