Hari Ketiga Safari Di Lampung, Istri Ganjar Dikejar-kejar Pedagang Pasar: Bu, Beli Bu

Kamis, 11 Januari 2024 | 10:00 WIB
Hari Ketiga Safari Di Lampung, Istri Ganjar Dikejar-kejar Pedagang Pasar: Bu, Beli Bu
Siti Atikoh safari politik di Tulang Bawang, Lampung, Kamis (11/1/2024). (Suara.com/Bagas)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Istri calon presiden nomor urut 3, Siti Atikoh Supriyanti melakukan blusukan ke Pasar Modern Tulang Bawang, Jl. Lintas Sumatra, Tunggal Warga, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, Kamis (11/1/2024).

Berdasarkan pantuan Suara.com di lokasi, setibanya di area Pasar, Atikoh menyempatkan diri menyapa relawan pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang memang mengiringi kegiatannya dalam blusukan kali ini.

Atikoh melanjutkan langkahnya mengunjungi setiap lapak-lapak pedagang yang menjajakan dagangannya di Pasar tersebut.

Atikoh pun dalam kesempatan ini disambut antusias warga Tulang Bawang yang berada di Pasar. Mereka meminta foto dan berebut untuk bersalaman. Atikoh kemudian meladeni satu persatu permintaan warga tersebut sambil tersenyum.

Baca Juga: Kampanye di Lampung, Siti Atikoh Janjikan Ganjar-Mahfud Siap Memajukan UMKM

Terlihat Atikoh pertama menyambangi lapak pedagang jengkol bernama Munasikah. Di sini Atikoh mengecek harga dan memborong jengkol yang dijajakan.

"Ini berapa bu sekarang (harganya) lagi murah lagi naik?," kata Atikoh.

"Lagi naik bu," jawab Munasikah.

"Terus gimana jualannya?," tanya Atikoh lagi.

"Ya lumayan bu," jawab Munasikah.

Baca Juga: Safari Politik ke Lampung, Siti Atikoh Mendadak Ditangisi Tukang Ojek Wanita: Susah Kerja Bu!

Atikoh pun membeli jengkol Munasikah sebanyak 5 kilo dengan harga Rp100 ribu. Untuk uang yang tersisa kemudian untuk diberikan jengkolnya kepada masyarakat.

Munasikah lantas menyampaikan harapan dan doanya agar Ganjar-Mahfud terpilih menjadi presiden dan wakil presiden di 2024.

"Semoga pak Ganjar jadi presiden. Harapan supaya maju pedagang di pasar tulang bawang. Semoga sembako juga biar murah," katanya.

Kemudian ada momen menarik juga dalam kesempatan ini, para pedagang justru saling bersautan berteriak meminta agar dagangannya dibeli oleh Atikoh.

Seperti salah satunya seorang ibu pedagang rempeyek. Ia rela bahkan berlari hingga berdesakan agar dagangannya dibeli oleh Atikoh.

"Ibu beli bu rempeyek bu diborong," kata pedagang.

"Ohiya apa ini berapa? Tak borong ya semua dibagi-bagi," kata Atikoh.

Sang pedagang rempeyek itu pun kemudian kegirangan barang dagangannya diborong oleh Atikoh.

"Alhamdulillah bu, saliman dulu bu hehe. Terima kasih dagangan saya laku," kata ibu pedagang itu kegirangan.

Tak hanya berbelanja Atikoh menyemoatkan juga menyapa warga. Tak terkecuali ibu hamil yang sedang berbelanja di Pasar tersebut. Atikoh pun mendoakan kesehatan ibu hamil tersebut.

Ditemui usai blusukan, Atikoh menyampaikan, jika Pasar Modern Tulang Bawang menjadi titik pusat berbelanja masyarakat. Menurutnya, Pasar tersebut mempunyai potensi luar biasa untuk perekonomiannya.

"Saya tadi sudah melihat brp komoditas yang saya belum pernah lihat di sana. Itu tadi namanya apa Bu? (Jaling). Jaling itu seperti saudaranya Pete sama jengkol itu. Ini adalah dan enak ya Bu ya. Ini tuh salah satu kekhasannya," kata Atikoh.

Dalam kesempatan ini Atikoh mencoba menyerap sejumlah aspirasi dari para pedagang Pasar. Menurutnya, usai di cek harga di Pasar Tulang Bawang khususnya di Lampung masih relatif murah.

"Jadi meskipun di Lampung ini relatif kalau dibandingkan tempat-tempat lain seperti di Jawa maupun Banten, ini harganya relatif lebih murah yah seperti cabe di Jawa juga sudah mulai turun, tapi di sini harganya 50 per kilo, sama 45. Kemudian bawang merah, bawang putih dan produk-produk sayuran itu juga lebih murah," tuturnya.

"Tapi untuk sembako ada sedikit kenaikan seperti beras 13,5. Kalau kita bandingkan di Jawa juga lebih murah. Tetapi memang keluhannya dari pedagang ini justru kasian, kasian kepada konsumen apabila harganya tidak stabil. Karena konsumen yang biasanya beli 20 kilo, jadi belinya 10 kilo, nyicil," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI