Suara.com - Lembaga Survei Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil jajak pendapat mengenai elektabilitas 18 partai politik peserta Pemilu 2024. Hasilnya, kebanyakan parpol disebut mengalami penurunan suara.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah mengatakan, dari perbandingan survei IPO periode 1-7 Januari 2024 dengan 10-17 November 2023, beberapa partai politik mengalami penurunan elektabilitas yang cukup siginifikan.
Di antaranya adalah Gerindra dari 16,5 persen menjadi 15,3 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari 9,4 persen menjadi 9,2 persen, Partai Golkar dari 9,2 persen menjadi 9,0 persen, Partai Nasdem dari 7,9 persen menjadi 5,7 persen, PKS dari 5,8 persen menjadi 5,0 persen, dan Perindo dari 4,1 persen menjadi 3,7 persen.
Sementara, PAN meski mengalami penurunan tapi disebutnya tidak terlalu signifikan.
Baca Juga: Elektabilitas AMIN di Atas Ganjar-Mahfud Versi Survei IPO, Cak Imin: Kita Ingin Naiknya Signifikan
"PAN meskipun menurun, tapi tidak cukup siginifikan dari 6,4 persen menjadi 6,1 persen. Menurut saya PAN cukup kuat mempertahankan posisinya diurutan tengah," ujar Dedy dalam keterangannya, Rabu (10/1/2024).
Dedy mengatakan, tidak bergesernya PAN dari posisi partai papan menengah salah satunya karena kedekatan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
"Posisi PAN menarik, karena konsisten berada diurutan keenam disaat beberapa parpol lainnya mengalami penurunan elektabilitas yang cukup signifikan," ucapnya.
"Artinya ada faktor yang cukup berpengaruh pada tren tersebut, nah untuk PAN salah satu faktornya karena kedekatan Zulhas dengan Presiden Jokowi," tutur Dedy.
Lebih lanjut, partai lambang matahari itu juga cukup masif dalam menyiarkan iklan di berbagai media massa seperti televisi.
Baca Juga: Kaesang Sebut Tugas Relawan Jokowi Belum Selesai: Harus Menangkan Prabowo-Gibran
"Dari popularitas karena iklan di televisi, PAN berada diurutan kedua dengan poin 43,1 persen, membayang-bayangi PDI Perjuangan dengan 51,1 persen, sementara Gerindra hanya diurutan ketiga dengan poin 36,6 persen," katanya.
Untuk diketahui, survei skala nasional tersebut berlangsung pada 1-7 Januari 2024 dengan jumlah responden 1.200 orang
Metode yang digunakan wawancara tatap muka dengan tingkat kesalahan (margin of error/MoE) 2,5 persen, tingkat akurasi data 95 persen.
Setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sampel bertingkat.