Survei IPO: Anies-Cak Imin 34,5%, Prabowo-Gibran 42,3%, Ganjar-Mahfud 21,5%

Rabu, 10 Januari 2024 | 19:40 WIB
Survei IPO: Anies-Cak Imin 34,5%, Prabowo-Gibran 42,3%, Ganjar-Mahfud 21,5%
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah), Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) saling berpegangan tangan usai debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga Indonesia Political Opinion (IPO) merilis elektabilitas capres-cawapres setelah berlangsungnya debat ketiga Pilpres 2024. Hasilnya, elektabilitas capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka lebih unggul dari dua rivalnya.

Dari hasil survei terlihat, Prabowo-Gibran memperoleh elektabilitas sebanyak 42,3 persen.

Di bawah Prabowo-Gibran, ada capres-cawapres nomor urut 1 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang dipilih oleh 34,5 persen responden.

Sementara itu, capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada di posisi buncit dengan perolehan elektabilitas sebesar 21,5 persen.

Baca Juga: Safari Politik ke Lampung, Siti Atikoh Mendadak Ditangisi Tukang Ojek Wanita: Susah Kerja Bu!

Sebanyak 1,5 persen responden memilih opsi Tidak Tahu/Tidak Menjawab.

Elektabilitas capres-cawapres hasil survei Lembaga Indonesia Political Opinion (IPO) pada 1-7 Januari 2024. [tangkap layar]
Elektabilitas capres-cawapres hasil survei Lembaga Indonesia Political Opinion (IPO) pada 1-7 Januari 2024. [tangkap layar]

Dari hasil penelitian lembaga IPO, sosok cawapres juga mempengaruhi elektabilitas capres.

Semisal saja, Muhaimin atau Cak Imin membantu meningkatkan elektabilitas Anies sebanyak 2,4 persen.

Sementara Prabowo mendapatkan limpahan pemilih sebanyak 0,8 persen dari Gibran.

Kondisi berbeda justru terjadi pada pasangan Ganjar-Mahfud. Sosok Mahfud disebut menurunkan elektabilitas Ganjar yakni sebesar 3,4 persen.

Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Setuju Jokowi, Ubah Format Debat agar Tidak Saling Serang Personal

"Jika dibandingkan dengan survei IPO pada periode November, hanya Ganjar-Mahfud MD yang alami penurunan stabil, sementara Gibran yang semula 1,8 persen atas elektabilitas Prabowo, kini sudah mulai memberikan daya ungkit sebesar 0,8 persen," ungkapnya.

Responden Nonton Debat?

Responden pada survei IPO juga ditanyakan soal debat.

Mereka diberikan pertanyaan "Apakah Bapak/Ibu mengikuti atau menyaksikan dan memperhatikan debat capres-cawapres?".

Secara umum, responden yang mengaku menyaksikan debat mencapai 41 persen, yang terdiri dari menyaksikan keseluruhan 27 persen dan sebagian 14 persen. Kemudian ada pula kelompok pemilih yang menyaksikan dari cuplikan media sosial sebanyak 21 persen.

"Publik yang sama sekali tidak mengikuti debat capres-cawapres sebanyak 38 persen," ujarnya.

Untuk debat pertama, secara umum ada 37,5 persen responden yang menyebut penampilan Anies paling meyakinkan. Lalu, Prabowo Subianto 28,1 persen dan Ganjar Pranowo 25 persen.

Suasana Ketiga Calon Presiden (Capres) saling beradu gagasan saat Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana Ketiga Calon Presiden (Capres) saling beradu gagasan saat Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sementara 9,4 persen responden lainnya memilih tidak menilai atau tidak tahu.

Pada debat kedua, sebanyak 47,5 persen responden menilai Gibran menjadi kontestan yang paling meyakinkan. Kemudian, Mahfud MD sebesar
29 persen, kemudian Muhaimin 17,3 persen.

Survei dilakukan mulai dari 1 hingga 7 Januari 2024. Sebanyak 1.200 responden yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dilibatkan dalam pengambilan survei ini.

Setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat.

Untuk menguji validitas responden dan proses wawancara, survei ini dilengkapi dengan aktifitas spot check pada 15 persen sampel dari total populasi sampel.

Metode survei memiliki pengukuran kesalahan 2,50 persen dengan tingkat akurasi data sebesar 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI