Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran setuju dengan ucapan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoal format debat capres dan cawapres yang harus lebih baik lagi.
Jokowi sebelumnya menilai saling serang di debat tidak masalah, asal hal tersebut menyangkut kebijakan, visi dan lain. Bukan justru menyerang personal sehingga substansinya tidak terlihat.
"Kami setuju kalau ada perubahan format debat yang saling serang individu satu sama lain. Hampir semua tokoh dari berbagai lapisan masyarakat tidak ada yang setuju diskusi saling serang individu," kata Sekretaris TKN Prabowo-Gibran Nusron Wahid kepada wartawan, Rabu (10/1/2024).
Ia menekankan substansi merupakan hal penting dalam debat untuk mengetahui visi dan misi masing-masing.
"Sebab substansi debat adalah untuk menyampaikan visi misi dan program kerja masing-masing paslon," kata Nusron.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari enggan banyak komentar perihal permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar format debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) diubah.
Menurutnya penyelenggaraan debat oleh KPU sudah didasari berbagai pertimbangan dan kesepakatan dengan tiga tim pasangan capres dan cawapres bersama media penyelenggara debat.
"Jadi tentang strategi, tentang substansi jawaban, bukan ranah KPU untuk melakukan penilaian,” kata Hasyim di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).
Dia menegaskan bahwa wewenang KPU hanya menyelenggarakan debat sehingga substansi jawaban menjadi tanggung jawab masing-masing capres dan cawapres.
Baca Juga: Jokowi Minta Debat Capres Tak Serang Personal, Cak Imin: Presiden Jangan Memihak!
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa debat merupakan salah satu metode kampanye sehingga yang berhak memberikan penilaian adalah rakyat.