TKN Prabowo-Gibran Setuju Jokowi, Ubah Format Debat agar Tidak Saling Serang Personal

Rabu, 10 Januari 2024 | 18:12 WIB
TKN Prabowo-Gibran Setuju Jokowi, Ubah Format Debat agar Tidak Saling Serang Personal
Suasana Ketiga Calon Presiden (Capres) saling beradu gagasan saat Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran setuju dengan ucapan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoal format debat capres dan cawapres yang harus lebih baik lagi.

Jokowi sebelumnya menilai saling serang di debat tidak masalah, asal hal tersebut menyangkut kebijakan, visi dan lain. Bukan justru menyerang personal sehingga substansinya tidak terlihat.

"Kami setuju kalau ada perubahan format debat yang saling serang individu satu sama lain. Hampir semua tokoh dari berbagai lapisan masyarakat tidak ada yang setuju diskusi saling serang individu," kata Sekretaris TKN Prabowo-Gibran Nusron Wahid kepada wartawan, Rabu (10/1/2024).

Ia menekankan substansi merupakan hal penting dalam debat untuk mengetahui visi dan misi masing-masing.

Baca Juga: Jokowi Minta Debat Capres Tak Serang Personal, Cak Imin: Presiden Jangan Memihak!

"Sebab substansi debat adalah untuk menyampaikan visi misi dan program kerja masing-masing paslon," kata Nusron.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari enggan banyak komentar perihal permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar format debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) diubah.

Menurutnya penyelenggaraan debat oleh KPU sudah didasari berbagai pertimbangan dan kesepakatan dengan tiga tim pasangan capres dan cawapres bersama media penyelenggara debat.

"Jadi tentang strategi, tentang substansi jawaban, bukan ranah KPU untuk melakukan penilaian,” kata Hasyim di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).

Dia menegaskan bahwa wewenang KPU hanya menyelenggarakan debat sehingga substansi jawaban menjadi tanggung jawab masing-masing capres dan cawapres.

Baca Juga: KPU Ingatkan Capres Tak Saling Menghina: Bisa Dijerat Pidana

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa debat merupakan salah satu metode kampanye sehingga yang berhak memberikan penilaian adalah rakyat.

"Apakah masuk pikiran dan hatinya rakyat atau tidak, itu sepenuhnya rakyat yang mengomentari dan meyakini memilih atau tidak, itu pemilih," katanya.

"KPU juga nggak akan komentar soal itu, karena sepenuhnya perdebatan ini adalah kampanye," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berkomentar mengenai debat ketiga capres-cawapres pada Minggu (7/1/2024) lalu

Diformat Lebih Baik

Menurut Jokowi, debat capres-cawapres sebaiknya diformat lebih baik lagi ke depannya. Dia menyebut tidak masalah capres-cawapres saling serang, asalkan menyoal kebijakan, visi, dan misi.

"Debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga (berlangsung) hidup. Saling menyerang enggak apa-apa tapi (soal) kebijakan, policy, visinya yang diserang," kata Jokowi di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).

"Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal saya kira enggak perlu. Nggak, enggak baik, tidak mengedukasi," tegasnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai debat ketiga kurang menampilkan substansi gagasan para capres. Jokowi juga menyebut terlalu banyak saling serang antar capres dalam debat tersebut.

"Yang pertama, saya memang melihat, substansi dari visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa-apa, asal (itu soal) kebijakan. Asal policy. Asal visi ya enggak apa-apa," jelas Jokowi.

"Tapi kalau yang sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam, mengenai apa hubungan internasional, mengenai geopolitik, dan lain-lain saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI