Suara.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap transaksi keuangan daftar calog tetap (DCT) atau caleg pada rentang 2022-2023. Berdasarkan analisis PPATK terjadi peningkatan transaksi yang cukup signifikan.
"Kami menerima sejumlah 256 ribu daftar calon tetap. DCT itu kami menerima 256 ribu nama di DCT. Dan kami sajikan dengan nama keluarganya sendiri. Jadi total, nama DCT sendiri dan keluarganya itu ada 1.040.060," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat menggelar konferensi pers di Kantor PPATK, Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Basis data PPATK menemukan peningkatan transaksi yang berkaitan dengan pemilu, dengan merujuk pada peningkatan pembukaan rekening baru atau Customer Information File (CIF).
"Kita melihat ada total 704.068.458 CIF terbuka di 2022 sampai trimester III di 2023, sampai September. Jadi totalnya ada 704.068.458 rekening baru terbuka. Itu dibuka oleh korporasi 53 juta, lalu individu 650 juta," jelas Ivan.
Baca Juga: Blusukan Ke Pasar Tempel Way Dadi Bandar Lampung, Istri Ganjar Beli Jamu Biar 'Strong'
"Ini tidak ada yang salah, tidak ada yang salah. Kita lihat saja kecenderungannya, ini menaik atau menurun. Kalau menaik, kita kemudian (bertanya) tujuan pembukaan rekening ini apa? Tujuan pembukaan akun ini apa? Lalu kita cover transaksinya," sambungnya.
Lebih lanjut, dari 256 ribu daftar calon tetap dilakukan pengecekan melalui data base. Kemudian ditemukan 45 ribu laporan terkait dengan orang-orang yang ada di dalam DCT.
"2022 laporannya hanya 6.064 nama, orangnya sudah dilaporkan walaupun dia belum menjadi DCT. Dia sudah dilaporkan ke PPATK. Nah, 2023 kemudian berkembang bagitu menjadi DCT, laporannya naik menjadi 39.409 laporan DCT," ujarnya.
Ivan kemudian memaparkan peningkatan angka transaksinya dari 2022 sampai dengan 2024.
"2022, angkanya Rp 3.875.614.615.013 (Rp 3,8 triliun ) dari sekian nama tadi. Lalu meningkat di 2023 transaksi yang dilakukan DCT meningkat sangat signifikan di 2023 menjadi Rp 21.015.551.735.028 (Rp21 triliun). Totalnya, transaksi Rp 24.891.166.350.041 (Rp 24,8 triliun)," bebernya.
Baca Juga: Heboh Video Unggahan Pendukung Prabowo Berisi Pesan Soeharto Jelang Pilpres 2024