Jokowi Sebut Data Pertahanan Rahasia Tak seperti Toko Kelontong, Anies: Bisa Dibuka, Simple

Selasa, 09 Januari 2024 | 14:01 WIB
Jokowi Sebut Data Pertahanan Rahasia Tak seperti Toko Kelontong, Anies: Bisa Dibuka, Simple
Suasana Ketiga Calon Presiden (Capres) saling beradu gagasan saat Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut data pertahanan tak bisa dibuka seperti toko kelontong.

Anies menilai bahwa data pertahanan boleh-boleh saja dijelaskan. Ia menepis pernyataan data pertahanan seluruhnya merupakan rahasia negara.

"Ya tinggal dijelaskan saja, jelaskan apa yang bisa dibuka, jelaskan apa yang tidak bisa dibuka, sederhana. Ini bisa dibuka, ini tidak bisa dibuka gitu, simple," kata Anies kepada wartawan di Gorontalo, Senin (8/1).

Anies kemudian mencontohkan saat berbicara tentang data pertahanan pada momen debat capres, Minggu (7/1) malam. Bahkan, Anies menyebut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pernah mengungkapkan data pertahanan.

Baca Juga: Anies Kaget Jokowi Kritik Capres Saling Serang Personal: Presiden Kok Komentar Soal Debat

"Termasuk saya bicara perumahan untuk TNI. Rasanya itu bisa dibuka dan ketika bicara pembelian alutsista bekas, bahkan pembahasannya pun membicarakan harga yang kemahalan," ucap Anies.

"Ada catatan dari Kemenkeu, kan tidak dibicarakan tentang spesifikasi alatnya," imbuhnya.

Oleh sebab itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berpandangan, dalam sesi debat jika tidak mampu menjawab jangan berlindung dengan sesuatu yang sifatnya rahasia.

"Harus bisa menjawab dan jangan berlindung dalam kerahasian ketika tidak bisa menjelaskan," jelas Anies.

Data Pertahanan Rahasia Negara

Baca Juga: Usai Diserang Anies, Prabowo Cerita Ke Relawan: Hewan Diberi Makan Balas Baik, Manusia Didukung Balas Kedengkian

Sebelumnya, Jokowi mengatakan data pertahanan, termasuk alutsista tidak dapat dibuka seluruhnya. Ini dikarenakan menyangkut strategi besar negara.

Hal itu disampaikan Jokowi menyoal adanya calon presiden yang meminta data pertahanan dibuka secara transparan kepada publik dalam debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024) malam.

Presiden Joko Widodo saat bertemu kepala desa se-Kabupaten Serang di Banten, Senin (8/1/2024). (ANTARA/HO-BPMI Setpres)
Presiden Joko Widodo saat bertemu kepala desa se-Kabupaten Serang di Banten, Senin (8/1/2024). (ANTARA/HO-BPMI Setpres)

"Nggak bisa semuanya dibuka kayak toko kelontong, nggak bisa, nggak bisa, ya," kata Jokowi di sela kunjungan kerja di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).

Jokowi menuturkan, banyak hal yang berkaitan dengan pertahanan memang harus dirahasiakan karena menyangkut keamanan negara.

"Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista itu ada yang bisa terbuka, tapi banyak yang memang harus kita rahasiakan karena ini menyangkut sebuah strategi besar negara," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI