Menurutnya, indikator sederhana untuk mengukur kesejahteraan petani yakni apabila para petani sudah bisa menabung dari hasil bertani.
Dia pun menegaskan akan memperbaiki tata niaga pertanian supaya para petani lebih sejahtera dan merasakan manfaat dari hasil tani yang mereka olah.
"Selama petani belum bisa menabung berarti petaninya belum sejahtera, apalagi petaninya tekor. Terjebak utang a b c d ketika panen hasilnya dipakai untuk membayar utang. Itulah yang terjadi di mana-mana," ucapnya.
"Jadi kami ingin melakukan perubahan itu, tata niaga ingin kita seriusi dan harapannya nanti dari Gorontalo kita bisa punya contoh sebuah kawasan pertanian yang memiliki produktivitas yang tinggi, kesejahteraan petani yang tinggi, anak muda yang mau menjadi petani, sekolah pertanian yang maju, ekosistem kota pertanian yang menopang, dan Gorontalo bisa menjadi contoh untuk Indonesia," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Anies juga menyampaikan program-program yang ingin dijalankan di Gorontalo jika dirinya terpilih sebagai presiden.
"Gorontalo ini memiliki potensi pertanian, artinya ada kekuatan alam yang baik yang bila dimanfaatkan dia akan memberikan manfaat. Yang kedua, adalah kemampuan dari penduduknya untuk mengolah pertaniannya," kata Anies.
Lebih lanjut, Anies mengatakan, yang diperlukan adalah menumbuhkan kota di Gorontalonya.
"Bagaimana di Gorontalo, khususnya Kota Gorontalo tumbuh besar menjadi kota Agropolitan. Sebuah kota di mana disiapkan infrastrukturnya untuk bisa menopang kegiatan pertanian," tukasnya.
"Yang kedua, meningkatkan nilai tambah atas produk pertanian. Jadi di satu sisi, produk pertanian ini memerlukan pasokan dan kota menjadi penyedia jasanya," lanjutnya.
Baca Juga: Prabowo Dapat Rapor Merah, Pengamat Tata Kota Kasih Anies Nilai 5 dari 100 Selama Jadi Gubernur DKI
Lebih lanjut Anies menuturkan bahwa jika hasil pertanian itu berhasil dipanen perlunya manufaktur-manufaktur untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen tersebut.