Jawaban tersebut berbeda dengan Anies yang mengatakan, Indonesia harus menjadi pemimpin dominan di ASEAN untuk memastikan posisi bersama.
Sementara, Ganjar mengusulkan peninjauan kembali pendekatan pengambilan keputusan yang banyak dikritik. Ia juga mengatakan bahwa perjanjian tahun 2002 antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN untuk menghindari perselisihan maritim telah gagal.
"Inisiatif ini bisa kita ambil melalui perjanjian sementara untuk menghindari risiko yang lebih tinggi," kata Ganjar tanpa menjelaskan lebih lanjut.