Sepakat Dengan Anies, Hasto PDIP Singgung Pembelian Alutsista Bekas Pakai Duit Utang

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 08 Januari 2024 | 04:10 WIB
Sepakat Dengan Anies, Hasto PDIP Singgung Pembelian Alutsista Bekas Pakai Duit Utang
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berikan keterangan kepada wartawan dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2024). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa negara tidak boleh membahayakan nyawa prajurit dengan menyediakan aset alat utama sistem persenjataan atau alutsista dan tempur yang sudah usang.

"Pak Prabowo dengan anggaran pertahanan yang begitu besar, sangat disayangkan lebih memilih pembelian pesawat bekas," kata Hasto saat ditemui usai mengikuti acara nonton bersama debat capres Pilpres 2024 bersama sukarelawan Ganjar-Mahfud di Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Menanggapi gestur Prabowo yang dinilai tidak terima saat disinggung soal anggaran alutsista, Hasto mengatakan, "Sebagai seorang prajurit TNI, yang dibutuhkan anggota adalah kebanggaan mempertahankan keamanan dan wilayah Indonesia."

Menurut dia, keamanan dan kenyamanan harus diutamakan, mengingat prajurit memiliki potensi risiko yang amat besar dalam menjalankan tugasnya. Maka dari itu, negara tidak boleh mengorbankan nyawa mereka dengan membeli aset-aset tempur yang sudah usang seperti pesawat bekas.

Baca Juga: Dengan Suara Bergetar, Prabowo Subianto Tak Setuju saat Anies Bahas soal Etika di Debat Capres

Terlebih anggaran yang diberikan untuk membeli alutsista cukup besar.

Lebih lanjut Hasto menduga terus dibelinya pesawat-pesawat bekas tersebut disebabkan oleh adanya kepentingan suatu kelompok yang harus diusut tuntas.

"Konon dari analisis diduga ini ada kepentingan-kepentingan di dalamnya, kepentingan pemburu rente, sehingga ini harus diusut tuntas. Pak Ganjar dan Pak Anies sepakat agar pembelian alat-alat yang usang tidak boleh dilakukan, apalagi dengan utang," kata Sekjen PDI Perjuangan itu sebagaimana dilansir Antara Minggu malam.

Dalam debat capres ketiga yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, malam ini, Calon Presiden RI Prabowo Subianto merasa tidak terima dan mengklaim jika usia alutsista bekas yang dibeli oleh Pemerintah masih berusia muda.

"Saya akan bawa data saya, data yang sebenar-benarnya, ya. Jadi, barang-barang bekas itu menurut saya menyesatkan rakyat, itu Pak tidak pantas oleh profesor ngomong gitu, ya, karena dalam pertahanan until 50 persen alat-alat yang dibeli adalah bekas, tetapi usianya masih muda," kata Prabowo.

Baca Juga: Meradang Gara-gara Anies Senggol Gibran, Prabowo: Anda Menyesatkan, Tak Berhak Bicara Etik!

Sementara itu, Calon Presiden RI Ganjar Pranowo menanggapi bahwa dirinya bersama Mahfud Md. akan menerapkan kebijakan pembelian alutsista yang tanpa utang dan tidak usang.

"Jadi, mohon maaf kaitan dengan utang, no utang, no usang, sehingga alutsista kita betul-betul kita lakukan transfer of technology dari dalam negeri," kata Ganjar.

Ia menilai kebijakan pembelian alutsista dengan menggunakan utang justru bisa mematikan, terutama pada infrastruktur yang punya risiko tinggi.

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut juga mengatakan bahwa Pemerintah harus menghitung betul dan bijak untuk membeli alutsista.

Menurut dia, sebuah negara pernah kolaps karena utang. Walaupun demikian, Ganjar mengatakan bahwa industri pertahanan dalam negeri perlu dikuatkan.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI