Suara.com - Salah satu pertanyaan dalam Debat Ketiga Capres-Cawapres 2024 yang digelar pada Minggu (7/1/2024) menyinggung soal kebijakan setiap pasangan calon (paslon) untuk menghindari intervensi kedaulatan Indonesia akibat utang luar negeri yang terus bertambah.
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menyebut ada dua hal yang bisa dilakukan guna menghindari potensi tersebut. Keduanya ialah dengan menata utang dan memperbesar Produk Domestik Bruto (GDP).
“Yang tidak kalah penting adalah melakukan pegembangan skema-skema yang lebih kreatif dalam mencari utang luar negeri, termasuk pelibatan swasta,” jelasnya.
Adapun untuk memperkuat GDP, kata Anies, salah satunya bisa diwujudkan dengan memastikan adanya perluasan wajib pajak. Kebijakan tersebut diharapkan tidak hanya memperkuat GDP, tetapi juga mengurangi kebocoran pajak.
Baca Juga: Anies: Rasio Utang Indonesia Idealnya Tak Lebih dari 30% GDP
Gubernur Jakarta periode 2017-2022 itu lantas menegaskan sekalipun berutang, sebaiknya utang itu digunakan untuk aktivitas produktif. “Jangan utang itu digunakan untuk kegiatan non-produktif, misalnya dipakai untuk membeli alutsista bekas,” tegasnya.