Selain Bahas Cyber Attack, Anies Baswedan Konsen ke Masalah Perdagangan Anak dan Perempuan

Eliza Gusmeri Suara.Com
Minggu, 07 Januari 2024 | 20:24 WIB
Selain Bahas Cyber Attack, Anies Baswedan Konsen ke Masalah Perdagangan Anak dan Perempuan
Anies Baswedan di debat capres 2024 [ss/suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan akhirnya sedikit menyinggung masalah anak dan perempuan dalam visi dan misinya di debat capres ketiga, 7 Januari 2024.

Dalam topik debat 'Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik. Setelah memaparkan masalah pentingnya memperkuat keamanan digital, Anies Baswedan sedikit menyinggung masalah perdagangan anak dan perempuan dalam visi misinya.

Meskipun tidak terlalu dalam mengulas topik tersebut, Anies menaruh perhatiannya pada masalah anak dan perempuan hingga masalah banyaknya masyarakat yang menjadi korban narkoba.

"HP kita, komputer kita diserang oleh cyber attack, lebih 800 juta cyber attack. perdagangan manusia, perdagangan anak bagaimana perempuan, anak-anak menjadi korban lebih dari 3000 orang dan narkoba menyerbu Indonesia, 4,8 juta orang terpapar narkoba, keluarga2 kita menderita karena narkoba ini, dan itu pedih sekali," ujar Anies Baswedan.

Baca Juga: Anies Baswedan Sindir Kemenhan: Anggaran Rp700 Triliun tapi Website Dibobol Hacker

Debat ketiga Pilpres 2024 kembali digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Hadir tiga capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Debat dimulai pukul 19.00 WIB berdurasi 150 menit dibagi menjadi enam segmen selama 120 menit on air dan 30 menit jeda iklan.

Tema mengangkat topik 'Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik'. Sementara ada 11 panelis yang dipilih KPU telah menjalani masa karantina sebelum debat berlangsung.

Pada kesempatan tersebut, Ganjar Pranowo tampil perdana menjelaskan visi dan misinya, disusul Anies Baswedan dan terakhir Prabowo Subianto.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Data Sudah Ada, Tinggal Ambil Keputusan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI