Suara.com - Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan tentang tumpang tindih kewenangan dalam sektor keamanan di Indonesia.
Ganjar Pranowo mengaku sudah mempelajari masalah tumpang tindih, konflik antar lembaga, selama 10 tahun menjadi Gubernur dan saat menjadi Anggota DPR RI.
Ganjar mengaku sudah memiliki analisis sosiologis. "Tidak perlu diteliti dari nol. Data sudah ada, tinggal ambil keputusan," kata Ganjar.
Pasangan Mahfud MD ini mengaku komitmen terhadap penataan institusi pertahanan dan keamanan.
Baca Juga: Debat Capres, Anies Baswedan Ingin Indonesia Jadi Penentu Arah Perdamaian Dunia
"Membereskan yang tumpang tindih harus dimulai dari pemimpin tertinggi," katanya.
Ganjar mencontohkan, masalah pertahanan di laut semua lembaga yang berwenang harus disatukan dalam sebuah institusi.
"Seluruh yang tumpang tindih perlu harmonisasi dan negosiasi,"
Ganjar mengaku masalah negara tidak boleh diurus oleh pemerintah pusat saja. Pemerintah daerah dan Forkopimda perlu dilibatkan.
Redefinisi Politik Bebas Aktif
Baca Juga: Panas! Anies Sebut Kemenhan Dibobol Hacker 2023, Prabowo: Mas Anies, Mas Anies...
redefenisi politik bebas aktif. Untuk mengatasi persoalan pertahanan dan keamanan serta politik luar negeri Indonesia.
Ganjar Pranowo mengatakan, politik luar negeri adalah alat untuk negosiasi terhadap dunia luar. Tapi kepentingan nasional harus nomor satu.
"Kenapa itu penting, karena kita betul-betul bisa melakukan redefinisi terhadap politik bebas aktif yang disesuaikan dengan kondisi kekinian," kata Ganjar Pranowo saat memaparkan visi dan misi pada debat ketiga Calon Presiden, Minggu 7 Januari 2024.
Ganjar mengatakan, pemerintah perlu mmilah kekuatan dan keinginan bangsa dan negara. Rakyat butuh banyak lapangan kerja.
"Investasi harus lebih banyak," ungkapnya.
Pada debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024), kembali mempertemukan tiga capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Debat yang dimulai pada jam 19.00 WIB akan berdurasi 150 menit dibagi menjadi enam segmen selama 120 menit on air dan 30 menit jeda iklan.
Dalam debat kali ini tema yang diangkat, yakni 'Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik'.
Debat capres kali ini masih dipandu dua moderator dan juga 11 panelis yang dipilih KPU telah menjalani masa karantina sebelum debat berlangsung.