Suara.com - Anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Bambang Widjojanto menyoroti pelanggaran pemilu mengenai netralitas aparatur sipil negara (ASN) hingga anggota TNI/Polri.
Salah satu yang jadi perhatiannya adalah beredarnya video yang menunjukkan Satpol PP Garut menyampaikan dukungan kepada calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.
Dia mengaku setuju dengan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD yang juga merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Pasalnya, Mahfud pernah mengatakan bahwa peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi jika tidak ada aktor intelektual yang mengarahkan.
“Pertanyaannya adalah kita terus mau menghukum bagaimana itu intelektualnya itu?” kata Bambang di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024).
Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menyebut sulit untuk melakukan pengawasan terhadap aktor intelektual dari pelanggaran-pelanggaran pemilu yang terjadi.
“Artinya, sekarang pertanyaannya jangkauan pengawasan kita masuk ga di level-level aktor intelektualnya itu,” kata Bambang.
Diketahui, beredar video yang menunjukkan beberapa anggota Satpol PP Garut menyatakan dukungannya untuk Gibran. Dalam video berdurasi 19 detik itu, mereka menginginkan anak muda sebagai pemimpin.
“Kami dari Forum Komunikasi Satuan Polisi Pamong Praja Garut menyatakan menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin di masa depan, Mas Gibran Rakabuming Raka,” ujar mereka dalam video tersebut.
Baca Juga: Satpol PP PNS atau Bukan? Dianggap Langgar Kode Etik Karena Dukung Gibran
Bukan hanya menyatakan dukungan lewat omongan, para anggota Satpol PP Garut itu juga menunjukkan sejumlah kertas yang menggambarkan wajah Gibran.