Jelang Debat Capres, Peneliti BRIN: RI Belum Sepenuhnya Berdaulat di Udara dan Laut

Sabtu, 06 Januari 2024 | 01:00 WIB
Jelang Debat Capres, Peneliti BRIN: RI Belum Sepenuhnya Berdaulat di Udara dan Laut
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah), Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Pusat Riset Politik Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Athiqah Nur Alami mengharapkan para calon presiden (capres) memaparkan kebijakan yang akan membuat Indonesia sepenuhnya berdaulat di udara dan laut memenangkan Pilpres 2024.

Ia menyampaikan, meski Indonesia sudah Merdeka 78 tahun, tapi belum sepenuhnya berdaulat di wilayah udara dan perairan laut, yang tercermin pada Flight Information Region (FIR) Indonesia yang kini masih dioperasikan Singapura.

FIR merupakan wilayah udara tertentu yang berfungsi untuk menyediakan informasi wilayah penerbangan dan penting bagi lalu lintas penerbangan yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan keselamatan penerbangan.

"Singapura mengoperasikan FIR Indonesia hingga tahun 2045, karena Indonesia belum memiliki infrastruktur mumpuni untuk melindungi wilayah udara sepenuhnya. Sebagai negara yang berdaulat, mestinya Indonesia secara penuh mengawasi lalu lintas udaranya," kata Athiqah di Jakarta, Jumat (5/1/2024).

Masalah keamanan udara dan laut diungkapkan Athiqah menyikapi rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggelar Debat Ketiga Capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Debat yang akan diikuti tiga calon presiden (Capres) mengangkat tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Geopolitik, Globalisasi, dan Politik Luar Negeri.

Athiqah menyebutkan, dampak dari kebijakan pengoperasian FIR, Singapura mengetahui apa yang terjadi di Indonesia, terutama di Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau yang masih bergejolak.

"Harusnya Indonesia memperkuat kapasitas, agar FIR dikendalikan sepenuhnya oleh Indonesia, bukan Singapura," katanya.

Ia berharap, presiden yang terpilih pada Pilpres 2024 dapat meningkatkan kapasitas teknologi alat utama sistem senjata (Alutsista) di udara.

Baca Juga: Bukan Hanya MNC Group, KPU Tambahkan Garuda TV sebagai Media Penyelenggara Debat Ketiga

Belum Berdaulat di Laut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI