KPU Minta Capres-Cawapres Tak Picu Keriuhan Pendukung Saat Debat

Jum'at, 05 Januari 2024 | 23:40 WIB
KPU Minta Capres-Cawapres Tak Picu Keriuhan Pendukung Saat Debat
Ketua KPU Hasyim Asy'ari saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di Kantor KPU Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Jumat (5/1/2024). [Suara.com/Dea]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengimbau calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tidak memprovokasi keriuhan pendukungnya saat debat.

Hasyim memastikan, imbauan tersebut sudah disampaikan kepada tim masing-masing capres dan cawapres dalam berbagai rapat evaluasi setelah debat kedua.

"Itu semua sudah dijadikan evaluasi, sudah disampaikan kepada semua tim paslon, termasuk soal calon wakil presiden nomor urut 2 yang dikhawatirkan nanti menyemangati pendukung dan segala macam sudah juga kita sampaikan melakukan evaluasi," kata Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024).

Hasyim menjelaskan, aksi capres dan cawapres yang menyemangati pendukungnya menganggu ketertiban jalannya debat.

Baca Juga: Persiapan Debat Capres, Prabowo Pilih Diskusi dengan Purnawirawan dan Ahli Pertahanan

Untuk itu, KPU mengimbau mereka agar tak membuat suasana gaduh dengan mengompori semangat para pendukungnya.

"Supaya hal-hal yang menimbulkan sesuatu yang tdk tertib, atau tdk sesuai kesepakatan dengan para pihak supaya tidak dilakukan lagi," ucap dia.

Sebelumnya, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka memancing keriuhan pendukung saat debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023). Hal itu disampaikan Gibran usai menjelaskan tentang prestasinya membangun kota Solo.

Kemudian hal serupa juga pernah dilakukan Gibran pada debat capres pertama saat Anies Baswedan dan Prabowo Subianto tengah membahas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90/PUU-XXI/2023.

Moderator, Panelis, dan Lokasi Debat Ketiga

Baca Juga: Jawab Protes Cak Imin Soal Dua Panelis Debat dari Unhan, Ketua KPU: Kami Yakin Mereka Punya Integritas

Perlu diketahui, KPU sebelumnya menetapkan dua jurnalis dari MNC Group untuk menjadi moderator yang akan mengatur jalannya debat ketiga capres-cawapres.

"Yang akan menjadi moderator pada pelaksanaan debat ketiga nanti ada Anisha Dasuki dan Ariyo Ardi," kata Anggota KPU August Mellaz di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024).

Dia juga mengungkapkan 11 nama panelis yang akan merumuskan pertanyaan kepada tiga capres pada debat kali ini.

Adapun para panelis untuk debat kali ini ialah Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Fisipol Universitas Kristen Indonesia Angel Damayanti, Dosen Hubungan Internasional dan Ahli Kajian Industri Pertahanan dan Alih Teknologi Universitas Binus Curie Maharani Savitri, Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia Evi Fitriani, serta Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dan Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani Hikmahanto Juwana.

Lebih lanjut, nama panelis lainnya ialah Ahil Aspek Geospasial Hukum Laut Universitas Gadjah Mada I Made Andi Arsana, Dosen Program Studi Hubungan Internasional Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina lan Montratama, Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Irine Hiraswari Gayatri, serta Pakar Keamanan Universitas Pertahanan Kusnanto Anggoro.

Tiga nama panelis berikutnya yaitu Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) 2012-2014 dan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan Marsetio, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia dan Senior Fellow CSIS Philips J. Vermonte, serta Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjadjaran Widya Setiabudi Sumadinata.

Sebelumnya, August mengungkapkan lokasi pelaksanaan debat yang akan mempertemukan Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo itu.

"Jadi, untuk debat ketiga itu akan dilaksanakan pada 7 Januari tahun 2023 bertempat di Istora, tempatnya di Istora Senayan," kata August.

Adapun tema debat yang akan dibahas ialah pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI