Soal Politik Luar Negeri, Prabowo-Gibran Akan Konsisten Suarakan Perdamaian Dunia

Jum'at, 05 Januari 2024 | 18:12 WIB
Soal Politik Luar Negeri, Prabowo-Gibran Akan Konsisten Suarakan Perdamaian Dunia
Pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berangkat ke KPU RI, Selasa (12/12/2023). (Dok: Suara.com/Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang debat resmi ketiga KPU yang salah satunya akan membahas pertahanan dan politik luar negeri, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Soedjatmiko, menegaskan bahwa Prabowo Gibran akan berkomitmen untuk melanjutkan menyuarakan perdamaian dunia dalam politik luar negeri.

Komitmen tersebut, menurut Budiman, sudah dilaksanakan langsung oleh Capres Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan, di mana Prabowo dikenal sebagai figur yang konsisten membawa pesan perdamaian dan kemanusiaan di forum-forum internasional.

“Sebagai Menhan lima tahun terakhir, kita sudah menyaksikan bersama konsistensi Pak Prabowo menyuarakan komitmen Indonesia dalam hal kemanusiaan dan perdamaian global di forum-forum internasional. Apalagi di beberapa tahun terakhir terjadi konflik bersenjata,” tutur Budiman kepada wartawan, Kamis, (4/1/2024) di Jakarta.

Budiman Soedjatmiko menjelaskan, bagi Prabowo Subianto sendiri perdamaian antar bangsa itu adalah kepentingan nasional Indonesia.

Baca Juga: Di Tengah Pilpres 2024, Gibran Bahas Dampak Pembangunan Solo untuk Daerah Lain

“Selain amanah pembukaan UUD 45 dimana kita berkewajiban melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian, juga karena Indonesia membutuhkan perdamaian untuk menjadi Indonesia Maju,” jelasnya.

Menurutnya, hanya dalam situasi perdamaian dunia maupun kawasan yang terjaga, Indonesia bisa terus membangun. Hanya dalam kerjasama internasional yg saling menguntungkan dengan negara lain kita bisa menjadi negara industri maju dan berdaulat.

Komitmen perdamaian Paslon Koalisi Indonesia Maju tersebut, lanjut Budiman, tidak hanya diucapkan namun juga termaktub dalam visi misi yang diusung.

“Dalam Asta Cita 2 poin ke-15 tertulis jelas, bahwa kita akan melanjutkan perdamaian dunia dalam forum-forum bilateral dan multilateral. Ini yang akan jadi pegangan. Dan rekam jejak Pak Prabowo sebagai Menhan bisa dianggap sebagai garansinya,” jelas Budiman.

Tak sekadar melanjutkan, pasangan Prabowo-Gibran juga bahkan berkomitmen meningkatkan peran aktif Indonesia dalam usaha mendorong perdamaian dunia.

Baca Juga: Bantu Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024 Satu Putaran, Projo: Kita akan Keluarkan Tenaga Dalam

“Ini termuat di poin 18 Program Kerja Asta Cita 2, yaitu meningkatkan peran aktif Indonesia dalam usaha mendorong perdamaian dunia, khususnya di antara negara-negara yang sedang berkonflik,” kutip Budiman.

“Soal komitmen Pak Prabowo atas perdamaian tak perlu dipertanyakan lagi. Beliau sering berkata ‘satu musuh terlalu banyak dan seribu teman terlalu sedikit.’ Hal yang sama juga berlaku pada politik luar negeri kita," lanjutnya.

Prabowo Subianto yang merupakan Menteri Pertahanan (Menhan) RI memang dikenal konsisten menyuarakan perdamaian dan isu kemanusiaan global. Hal itu dibuktikan dengan sikap dan pernyataannya di beberapa forum bilateral maupun multilateral.

Pada Februari 2023 yang lalu, misalnya, dalam pertemuan 2+2 Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan Indonesia-Australia, Prabowo menegaskan keinginan Indonesia menjadi jangkar perdamaian di kawasan.

“Saya kira kita sungguh-sungguh ingin menjadi jangkar perdamaian dan kemakmuran di kawasan,” tegas Prabowo kala itu.

Prabowo Subianto juga pernah menyita perhatian dunia, yakni ketika dirinya menjadi pembicara pada acara International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue ke-20, di Singapura pada bulan Juni tahun lalu. Di forum tersebut, Prabowo mengajukan proposal perdamaian konflik Rusia-Ukraina.

“Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengajak dengan sangat kepada saudara-saudara kita di Ukraina dan di Rusia untuk segera menghentikan permusuhan,” ujar Prabowo.

Meski sempat menimbulkan pro kontra, mantan Danjen Kopassus tersebut tetap fokus pada niatnya mendorong perdamaian. Menurutnya, akan selalu ada dua perspektif dalam setiap konflik di antara kedua belah pihak yang berseteru.

“Perdamaian jauh lebih baik daripada kehancuran besar-besaran dan korban jiwa dari banyak orang yang tidak bersalah,” tegas Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI