Cak Imin Bilang Ngapain Beli Alat Perang Saat Damai, Jubir Menhan: Kalau Udah Perang Nggak Sempet Beli

Jum'at, 05 Januari 2024 | 17:10 WIB
Cak Imin Bilang Ngapain Beli Alat Perang Saat Damai, Jubir Menhan: Kalau Udah Perang Nggak Sempet Beli
Juru Bicara Menhan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak. [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak heran dengan pernyataan Cawapres Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar yang mempertanyakan mengapa utang membeli alat perang, padahal sedang tidak berperang.

Menurut Dahnil pertanyaan itu menunjukan ada masalah dengan literasi pertahanan.

"Jadi ada masalah dengan literasi pertahanan, maka ada orang yang bisa ngomong begitu, bahkan cawapres, pemimpin negara calon pemimpin negara. Itu nggak seharusnya itu, nggak ada yang ngomong begitu," kata Dahnil dalam nedah buku "Politik Pertahanan" karya Dahnil di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (5/1/2024).

Dahnil kemudian menganalogikan pembelian alat perang sebelum perang, bagai menyediakan payung sebelum hujan turun.

Baca Juga: Cak Imin Soroti Keamanan Transportasi Pasca Adu Banteng KA Turangga Vs KA Lokal: Memalukan Kalau Masih Terjadi

Menurutnya masyarakat awam saja kekinian sudah mulai paham bahwa pembelian alutsista itu bagian dari investasi.

"Makanya, menurut saya agak janggal, agak aneh kalau kemudian ada yang mempertanyakan, ngapain kita beli pesawat tempur dalam kondisi saat ini nggak ada perang? Justru karena nggak ada perang itulah kita beli alat-alat tempur, kalau ada perang nggak sempet lagi kita belinya," tutur Dahnil

Sebelumnya Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar di depan para petani di Soreang menyampaikan keheranannya dengan kondisi negara yang lebih memilih berutang membeli alat perang ketimbang alat pertanian.

Cak Imin di debat cawapres perdana, 22 Desember 2023 [tangkapanlayar/narasi]
Cak Imin di debat cawapres perdana, 22 Desember 2023 [tangkapanlayar/narasi]

"Kita nggak perang, kenapa kebanyakan utang beli alat perang? Lebih baik utang untuk beli alat pertanian. Buat apa kita utang ratusan triliun tapi tidak untuk sesuatu yang nyatanya tak dibutuhkan? Nyatanya kita butuh pangan," kata Cak Imin.

Respons TKN Prabowo-Gibran

Baca Juga: Cak Imin Minta Dua Panelis Debat Capres Dari Unhan Diganti, TKN Prabowo-Gibran Heran: Kenapa Protes?

Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Budiman Sudjatmiko menanggapi pernyataan dari Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar yang mempertanyakan urgensi pengadaan alat perang. Menurut Budiman, Muhaimin Iskandar belum memahai logika pertahanan.

"Mungkin beliau belum memahami konsep logika pertahanan dan situasi geopolitik dunia. Membeli alat perang, atau Alutista itu bukan untuk melakukan perang besok. Namun untuk mencegah perang, dan mencegah negara kita diserang,” kata Budiman kepada wartawan di Jakarta, (3/1/2024)

Logika pertahanan ini, tegas Budiman, perlu dipahami oleh pemimpin karena pertahanan adalah hal yang vital agar kedaulatan bangsa terpelihara.

"Jika kita baru beli alat perang saat besok mau perang, alat perangnya akan terlambat. Baru datang setelah sebagian tanah air kita sudah diduduki tentara negara lain. Sebagian tentara kita tewas karena tak memiliki alat tempur, dan korban sipil sudah banyak," ujarnya.

Sistem pertahanan ini, lanjut Budiman, menjadi perhatian penuh dari Pasangan Prabowo Gibran. Pemantapan sistem pertahanan merupakan salah satu program yang ada di Astacita Prabowo Gibran ke-2.

"Di Astacita kedua, kita bicara tentang jumlah anggaran pertahanan, melanjutkan kebijakan Pak Jokowi yang ingin memperkuat pertahanan Indonesia. Termasuk dalam konteks pencegahan dalam poin 6, memperkuat sistem deteksi dini serta memperkuat teknologi informasi dan memperkuat pertahanan cyber," urai Budiman.

Terkait dengan pernyataan yang membandingkan alat perang dengan alat pertanian, menurut Budiman itu juga adalah hal yang berbeda untuk dibandingkan.

“Alat perang dan alat pertanian keduanya penting. Untuk pertanian, Prabowo Gibran juga memiliki program modernisasi bisnis pertanian, mekanisasi pertanian, serta lumbung pangan untuk swasembada. Ini dua hal yang berbeda. Jadi jangan dibandingkan, pilih alat perang atau alat pertanian.” jelas Budiman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI