Suara.com - Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Mulya Amri menegaskan bahwa program susu gratis yang dibawa Prabowo-Gibran bakal melibatkan produsen susu lokal, bukan lokal.
Sebelumnya, program bagi-bagi susu gratis itu disoroti dan dianggap bakal menguntungkan importir. Mengingat pasokan susu lokal yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan susu gratis untuk 82,9 juta ibu dan anak.
"Iya, tentunya target kita adalah sepenuhnya menggunakan susu dari lokal. Justru, ini menjadi dorongan bagi kita untuk mengembangkan susu lokal," kata Mulya kepada wartawan di Jakarta, dikutip Jumat (5/1/2024).
Mulya mengakui berdasarkan data statistik hari ini, produsen lokal baru bisa memenuhi kebutuhan susu di Indonesia sekitar 22 persen. Menurutnya, keberadaan program susu gratis, bakal menjadi pendorong munculnya industri susu lokal.
Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Respons Rekomendasi Bawaslu Jakpus soal Gibran Bagi-bagi Susu
"Jadi ini adalah sebuah dorongan untuk memaksa kita mengembangkan industri susu dalam negeri industri sapi dalam negeri yang saat ini terus terang perlu kita perkuat," kata Mulya.
Menurutnya, pemenuhan kebutuhan susu dalam negeri dari produsen lokal akan dilakukan secara bertahap, tidak langsung dipenuhi 100 persen. Seiring berjalan dengan hal itu, industri susu lokal akan diperkuat.
"Pada saat ini kalau misalnya kita mulai dengan statistik tadi 22 persen susu kita itu adalah dipenuhi oleh produksi lokal Kita bisa mulai dari yang 22 persen itu. Tentunya namanya sebuah program nggak mungkin langsung 100 persen, kita mulai secara bertahap Kita bisa mulai dari yang 22 persen itu," kata Mulya.
Strategi Penuhi Kebutuhan Susu Lokal
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto akan melakukan impor 1,5 juta sekor sapi perah untuk memenuhi kebutuhan susu sapi dalam program susu gratis. Impor itu akan dilakukan bila mana dirinya terpilih menjadi presiden.
Baca Juga: Prabowo: Kebijakan Susu Gratis adalah Keberpihakan pada Anak-anak Kita
Prabowo menyampaikan pihaknya lebih memilih membagikan susu segar, ketimbang susu UHT dalam kemasan untuk pemenuhan program bagi susu gratis yang ia bawa bersama cawapres Gibran Rakabuming Raka.
"Jadi susu ya yang paling baik dan yang paling sehat adalah susu yang tentunya langsung dari sapi. Yang kemasan-kemasan mungkin kebanyakan adalah pada pengawet dan mungkin gulanya terlalu banyak dan sebagainya," kata Prabowo dalam diskusi bareng PWI Pusat di Jakarta, Kamis (4/1/2024).
Permasalahannya kekinian adalah populasi sapi perah yang perlu diperbanyak untuk pemenuhan susu segar yang akan dibagikak secara gratis kepada anak-anak. Menurut Prabowo, permasalahan tersebut bisa diatasi selagi ada niat dan keinginannya.
"Kalau kita punya kehendak ya kita harus perbanyak kita punya populasi sapi di Indonesia," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan bila ada kehendak politiknya, maka pemenuhan populasi sapi perah tersebut bisa dipenuhi dalam beberapa tahun ke depan.
Ia lantas berbicara pemenuhan populasi sapi perah lewat pembelian sapi dari luar negeri atau impor. Ia mengatakan sapi perah impor salah satunya bisa berasal dari Brazil, tetapi membutuhkan waktu kirim sampai ke tanah air hingga 40 hari. Opsi lain, yakni impor sapi dari India yang waktu kirimnya hanya 20 hari.
"Dan harganya saya kira memadai India, lebih banyak kita bisa impor," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan ada 82 juta anak yang akan diberikan susu gratis dengan rata-rata 500 cc susu setiap anak.
"Berarti sekitar 40 juta liter. Beerarti kita minimal perlu sapi perah ya minimal mungkin 2,5 juta. Jadi kita mungkin harus impor 1 juta atau 1,5 juta sapi. Dalam dua tahun dia akan melahirkan, kita akan punya 3 juta," kata Prabowo.
"Kira-kira begitu strategi kita. Ini tidak instan tapi ada will-nya, ada kehendak," kata Prabowo.
Sebelumnya, cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merasa heran dengan program makan siang dan susu gratis dalam janji kampanye paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Cak Imin, janji tersebut memang menarik. Namun permasalahannya jumlah ketersediaan susu di dalam negeri saat ini tidak mungkin mencukupi.
"Bahwa isu makan gratis itu memang menarik, susu gratis, menarik. Itu susunya nggak ada, pasti impor dan menguntungkan orang-orang yang mengimpor susu," kata Cak Imin dalam acara Slepet Imin di Garut, Jawa Barat, dikutip Suara.com, Kamis (4/1/2024).
Oleh sebab itu, Ketua Umum PKB itu menekankan bahwa stok susu di dalam negeri juga harus diperhatikan. Selain itu, Cak Imin mengingatkan pentingnya melibatkan masyarakat dalam program tersebut.
"Jadi harus dipersiapkan, jangan makan gratisnya, siapkan rakyat, peternak, supaya sehat supaya menumbuhkan pendapatan, peternakan tumbuh, makan sehat baik," jelas Cak Imin.
Sebab, jika saat ini Prabowo-Gibran baik timnya hanya gembor-gembor soal program makan siang dan susu gratis, pada akhirnya akan ketergantungan dengan impor.
"Kalau sekarang susu butuhnya satu juta liter, yang tersedia hanya 300 liter, bagaimana kalau nggak impor?" ucap Cak Imin.
Makan Anggaran Rp 400 Triliun
Untuk diketahui, program Prabowo-Gibran makan siang dan susu gratis diprediksi akan memakan anggaran Rp400 triliun.
Sekjen Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid pada Selasa (28/11/2023) menyatakan, untuk sumber dana tersebut melalui pengalihan pos Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang menjadi rencana keuangan negara.
"Ya dari refocusing dan realokasi uang fungsi pendidikan, perlindungan sosial dan dana kesehatan. Tergantung pada segmentasi orang bersangkutan," kata Nusron.
Anggaran sebesar itu nantinya akan meng-cover 82,9 juta ibu dan anak yang bakal menerima manfaat makan siang dan susu gratis di Indonesia.
"Program dengan asumsi tercover 82,9 juta atau 100 persen itu baru bisa tercapai pada 2029," tuturnya.
Sebagai informasi, Prabowo berjanji mencanangkan program makan siang gratis bagi anak bila dirinya terpilih menjadi Presiden ke-8 RI pada 2024 mendatang. Program ini bertujuan mengatasi stunting dan angka kemiskinan.