Suara.com - Siti Atikoh, istri calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengaku prihatin setelah beberapa kali meninjau harga bahan pangan hingga berdialog dengan pedagang.
Sebab, menurutnya, tata kelola bahan pokok saat ini tak selamanya membuat para pedagang untung.
Dalam musim kampanye, Atikoh kerap turun gunung guna menyerap aspirasi masyarakat hingga level paling bawah.
Ia bahkan turun ke pasar tradisional untuk mendengar keluhan para pedagang sembako dan masyarakat.
Kepada Atikoh, para pedagang mengeluh harga sembako naik karena jumlah pasokan yang kurang.
Atikoh mengakui, kenaikan harga tidak hanya menyulitkan masyarakat yang menjadi konsumen. Para pedagang kecil juga ikut terhimpit.
"Yang jual saja pusing, apa lagi yang beli ya, pusing," ujar Atikoh, dalam kunjungan ke Pasar Besar Madiun, dikutip Jumat (5/1/2024/).
Kunjungan ke tengah masyarakat membuat Atikoh mengetahui betul kesusahan yang dialami rakyat Indonesia.
Atikoh mengungkapkan, dirinya kerap mendapati harga jual hasil panen cenderung lebih rendah.
Baca Juga: Strategi Ganjar-Mahfud Bebaskan Nelayan dari Jerat Utang Lewat Program Penghapusan Kredit Macet
"Beberapa kali saya ke lapangan ada terkonfirmasi ketika panen dijual, harganya lagi turun karena supply demand, ketika panen otomatis banyak barang sementara permintaan tetap otomatis ini akan turunkan harga," terangnya.