Usai Heboh WNI di Malaysia Tak Masuk DPT, Kubu AMIN Minta KPU Sediakan Hotline

Kamis, 04 Januari 2024 | 19:20 WIB
Usai Heboh WNI di Malaysia Tak Masuk DPT, Kubu AMIN Minta KPU Sediakan Hotline
Juru Bicara Timnas AMIN, Billy David. [Suara.com/Rakha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin (AMIN), Billy David menyarankan KPU RI menyediakan hotline usai heboh pemberitaan terkait adanya warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (PDT) Pemilu 2024.

"Karena itu kita mendorong sih kinerja KPU digiatkan dan paling tidak ada hotline ya untuk masyarakat yang mengalami-mengalami kendala-kenada atau permasalahan seperti itu," ujar Billy di Rumah Perubahan AMIN, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).

Billy mengaku khawatir peristiwa serupa juga dialami oleh WNI di negara-negara lain.

"Kita melihat bahwa nanti potensi ke depan enggak hanya di Malaysia. Mungkin ada pemilih luar negeri, di negara lain juga muncul atau bahkan daerah-daerah luar Indonesia juga mengalami permasalahan yang sama," kata Billy.

Billy menilai KPU harus adil dalam memberikan pelayanan bagi WNI yang berada di luar negeri. Dia menyebut setiap WNI berhak untuk mendapatkan hak memilih dalam Pemilu 2024.

"Kita kan enggak berbicara tentang jumlah banyak dan sedikitnya. Kan ada asumsinya wah disana pemilihnya kan cuma sedikit, tapi kan semua warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pemilihan umum," ungkapnya.

Penjelasan KPU

Anggota KPU Idham Holik. [Suara.com/Dea]
Anggota KPU Idham Holik. [Suara.com/Dea]

Sebelumnya, KPU menanggapi beredarnya video WNI di Kuala Lumpur, Malaysia, yang mengaku bahwa namanya tidak termuat dalam DPT Pemilu 2024.

Anggota KPU Idham Holik mengatakan, pihaknya masih mengautentifikasi video tersebut, agar tidak menjadi disinformasi.

Baca Juga: Sadar Hadir Acara PWI sebagai Capres, Momen Menarik Prabowo Lepaskan Pin Dinas Dibantu Mayor Teddy

"Terkait dengan video yang beredar secara luas di media sosial tersebut menjadi penting bagi kita untuk memastikan bahwa video tersebut itu autentik," kata Idham kepada wartawan, Selasa (2/1/2024).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI