Suara.com - Wacana untuk menyetop sementara bantuan sosial atau bansos yang disampaikan tim pemenangan capres selama tahapan Pemilu 2024 menuai kecaman. Pasalnya hal tersebut malah mengorbankan masyarakat Indonesia yang bergantung pada bansos.
Pengamat Politik Ujang Komaruddin dengan tegas menyampaikan, wacana yang dilempar ke publik seperti menyetop bansos tidak realistis karena akan mengorbankan rakyat.
"Jangan korbankan rakyat. Dalam konteks itu, ketika rakyat butuh bantuan sosial dari pemerintah, maka ya harus jalan, harus dieksekusi,” katanya di Jakarta, Rabu (3/1/2023).
Ujang menyampaikan hal tersebut sebagai respons dari pernyataan TPN Ganjar-Mahud serta calon wakil presiden nomor urut 1 yaitu Muhaimin Iskandar yang mewacanakan agar penyaluran bansos harus disetop menjelang pemilu.
Bansos Disalurkan Rutin
Tak hanya itu, ia bahkan mengatakan bansos sebenarnya telah disalurkan rutin oleh pemerintah setiap tahun dan hal tersebut tidak ada hubungannya dengan pemilu.
"Dalam konteks itu, sejatinya bansos terjadi setiap tahun. Oleh karena itu, kalau kita dudukkan perkaranya, maka bansos itu sangat dibutuhkan masyarakat miskin, bahkan yang kemarin terdampak oleh pandemi," jelasnya.
Ia mengemukakan, seandainya penyaluran bansos ditiadakan seperti yang disampaikan TPN Ganjar-Mahfud maupun Cak Imin, justru membuat warga miskin makin sengsara.

Lebih jauh, ia menegaskan bakal terjadi ketidakadilan dalam masyarakat yang biasanya setiap tahun mendapatkan pasokan bantuan bahan pangan, tiba-tiba kehilangan bantuan hanya karena kekhawatiran ditunggangi kepentingan politik.
Baca Juga: Cak Imin Sepakat Bansos Ditunda hingga Pemilu 2024 Rampung, Begini Alasannya
Tak hanya itu, ia menilai bahwa masyarakat saat ini sudah cerdas dan pandai memilah untuk memilih pasangan calon tertentu.