Suara.com - Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah mengkritisi dukungan forum ijtimak ulama yang turut mendapatkan lampu hijau dari FPI kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Ia khawatir, kebiasaan lama FPI yang penuh kontroversi akan kembali muncul jika kubu AMIN menang.
Kebiasaan lama yang dimaksud yakni melakukan razia di tempat hiburan malam hingga menolak konser dengan alasan bertentangan dengan Syariat Islam. Cara ini disebut Trubus merupakan identitas FPI yang sebenarnya.
Kegiatan FPI yang menuai kontroversi itu belakangan tidak pernah dilakukan lantaran ditentang pemerintah saat ini. Hingga akhirnya, FPI dibubarkan lantaran tak lagi diperpanjang izinnya.
"Ya kalau lihat rohnya atau jiwanya dari FPI itu sendiri yang sangat ketat dalam syariat Islam bisa jadi. Itu sangat mungkin. karena itu sudah menjadi identitas dari FPI sendiri," ujar Trubus saat dihubungi, Rabu (3/1/2024).
"Jadi sejenis konser-konser itu pasti dilarang karena itu bagian dari kemaksiatan dari adanya perilaku maksiat yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, itu menurut pemahaman mereka," ucapnya menambahkan.
Cara Lama FPI
Tak hanya itu, ia mengaku khawatir nantinya jika FPI mulai menggunakan cara lama ini maka akan muncul polarisasi di tengah Umat Islam. Sebab, banyak juga umat islam yang tak setuju dengan cara FPI ini.
"Karena itu, kalau Pak Anies menang akan sangat berbahaya karena itu (cara lama FPI) akan munculnya polarisiasi Islam sendiri," tuturnya.
Baca Juga: Reuni PA 212 di Monas Pekan Ini Tak Ada Pidato Politik, Massa Diimbau Tak Bawa Atribut Kampanye
Lebih lanjut, Trubus pun menyarankan adanya minimalisasi potensi tersebut bila AMIN menang.