“Yang image tegas, melanjutkan kepemimpinan Jokowi, latar belakang militer, didukung oleh Jokowi, mayoritas ke Prabowo,” ujarnya.
Kemudian, pemilih berlabuh ke Ganjar-Mahfud dengan alasan psikososial, seperti paling meyakinkan, suka saja, jujur, dan merasa sudah ada bukti hasil kinerja dari pasangan calon tersebut.

Sementara itu, alasan memilih Anies-Muhaimin lebih menonjol pada keinginan adanya perubahan, paling mampu memimpin, pintar, dan lebih Islami.
Menurut Kennedy, narasi perubahan yang digagas Anies-Muhaimin telah melekat di masyarakat.
“Yang mengatakan ingin perubahan ini branding narasi Pak Anies memang sudah melekat di benak pemilih. Mereka yang menginginkan perubahan mayoritas ke Anies dan Muhaimin,” katanya.
Diketahui Survei Polling Institute dilakukan pada rentang 26–28 Desember 2023 dengan populasi WNI yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon seluler.
Sampel sebanyak 1.246 responden dipilih melalui kombinasi metode random digit dialing (RDD) dan double sampling (DS).
Batas galat atau margin of error survei ini diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Sementara itu, wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang sudah dilatih. (Antara)
Baca Juga: Sekitar 15 Menit di Rumah Duka, Prabowo Duduk Termenung Menatap Jenazah Rizal Ramli