Suara.com - Plt Ketua Umum DPP PPP, M Mardiono, menganggap pihak yang mengatasnamakan Pejuang PPP menyatakan dukungan ke pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran sebagai gerombolan penyusup.
"Jadi itu saya tempatkan sebagai bagian dari penyusupan," kata Mardiono ditemui di Kantor TPN Ganjar-Mahfud, Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024).
Mardiono menuturkan, gerakan penyusupan sering terjadi dimana-mana. Termasuk ia mengalogikan kasus pencurian sandal di Masjid ketika salat Jumat.
"Begini ya, jadi penyusupan di mana-mana itu ada. Jangankan di sebuah organisasi. Kadang-kadang salat Jumat di Masjid ada yang mencuri sendal. Jadi tipe-tipe orang seperti itu di mana pun ada," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia pun menegaskan, pihaknya sudah melayangkan sanksi tegas berupa pencabutan kartu tanda anggota terhadap kader yang tak sejalan dengan keputusan partai.
"Saya sampaikan bahwa yang mengatasnamakan Pejuang PPP itu sudah kita berhentikan, dan sudah kita cabut kartu keanggotaannya," ujarnya.
"Kenapa? Karena dia tidak paham, tidak tahu tentang organisasi. Tidak tahu tentang partai politik, dan tidak tahu tentang PPP," sambungnya.
Pejuang PPP
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Witjaksono mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Deklarasi dukungan itu disampaikan melalui Pejuang PPP.
Baca Juga: Romahurmuziy Meradang Dengar Pejuang PPP Bermanuver ke Prabowo-Gibran: Mereka Tak Pernah Izin!
Witjaksono mengklaim sudah berkoordinasi dengan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono soal langkahnya mendukung Prabowo-Gibran. Padahal, PPP sudah memberikan dukungan dan tergabung kerja sama politik bersama PDIP, Perindo, dan Hanura.