Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengklaim tidak mengetahui asal usul susu yang dibagikan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka saat Car Free Day (CFD) 3 Desember 2023 lalu. Bahkan hingga saat ini, sosok yang memberikan susu tersebut belum diketahui.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman usai mendampingi Gibran menjalani pemeriksaan di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024). Ia menyebut asal usul susu ini tak dibahas oleh tim Bawaslu.
"Kita nggak tahu (susu dari mana), nggak bahas susu susu (saat diperiksa Bawaslu)," ujar Habiburokhman.
Lebih lanjut, ia juga memastikan kegiatan tersebut tak berkaitan dengan partai politik. Bawaslu juga disebutnya sudah memutuskan tak ada pelanggaran di lokasi itu.
"Bawaslu RI sudah memutus itu bukan bagian dari kampanye. Tidak ada kampanye disitu," jelasnya.
Karena itu, sekalipun Bawaslu menggunakan Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2016 tentang pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor sebagai dasar hukum menetapkan pelanggaran pada kegiatan bagi-bagi susu, Habiburokhman menyebut hal itu tak bisa dilakukan.
"Tidak ada kegiatan partai politik. Kalau Anda baca Pergub Nomor 12 tahun 2016 Pasal 7 diatur yang tdk diperbolehkan di area HBKB Hari Bebas Kendaraan Bermotor adalah kegiatan partai politik. Itu yang tidak ada," katanya.
Asal usul susu ini masih menjadi misteri, lantaran politisi yang mengikuti Gibran di kegiatan CFD 3 Desember lalu juga tidak mengetahuinya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN Zita Anjani dan Politisi PAN Sigit Purnomo alias Pasha Ungu juga mengaku tak tahu siapa pemberi susu.
Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Laporkan Bawaslu Jakpus ke DKPP karena Usut Kasus Bagi-bagi Susu di CFD
"Kita nggak tahu susu itu dari awal kita jalan tidak ada susu pas mau pulang, makanya kalau teman teman lihat susunya bentuknya masih kardus dan jumlahnya itu kalau nggak salah tiga sampai empat dus," ujar Zita di kantor Bawaslu Jakpus, Tanah Abang, Kamis (21/12/2023).
Zita menyebut awalnya Gibran dan beberapa kader PAN hanya berniat melakukan olah raga bersama. Namun, antusias masyarakat begitu tinggi hingga ia mengikuti berbagai kegiatan di sana hingga durasi di lokasi awalnya 30 menit jadi 2,5 jam.
"Jadi sepanjang perjalanan itu kita tadinya mau olahraga ketika ada musik, dipanggil 'mas Gibran ada musik nih' kita nonton dulu. Jalan lagi ada yang olahraga skateboard," tuturnya.
"Termasuk soal susu ketika kita jalan ada pembagian susu ya kita terima aja susunya kita bagikan di situ susunya," ucapnya.
Ia pun menegaskan kegiatan tersebut tak termasuk kampanye lantaran tidak ada penggunaan alat peraga kampanye (apk) atau atribut partai politik. Termasuk susu yang dibagikan hanya menggunakan kemasan awal.
Penjelasan soal bagi-bagi susu ini disebut Zita juga sudah disampaikan saat ia dan tiga kader PAN lain dipanggil oleh Bawaslu terkait dugaan pelanggaran kampanye ini.
"Kalau direncanakan pasti jumlahnya nggak sedikit itu mungkin lebih banyak. Dan nggak di kardus. Saya rasa itu natural bukan yang direncanakan," katanya.