Suara.com - Jusuf Kalla (JK) menilai mustahil pemilihan presiden 2024 hanya satu putaran. Menurut JK, Pilpres kali ini sudah hampir pasti dua putaran.
Pendapat itu kembali disampaikan JK menanggapi seruan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam satu putaran.
JK mengatakan tentu semua pasangan calon ingin menang dalam satu putaran. Tetapi realitasnya hal itu sulit terwujud.
"Saya kira tidak mudah pada dewasa ini ya," kata JK di Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2023).
Baca Juga: Sehabis Melayat ke Rumah Duka, JK Ungkap Satu Kenangan Tak Terlupakan dari Rizal Ramli
Menurutnya, Pilpres saat ini akan terlaksana dalam dua putaran. Mengingat ada tiga paslon yang bertanding. Paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin, paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran, dan paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud MD.
"Iya (dua putaran)," ujar JK.
Kaesang Ingin Satu Putaran
Sebelumnya, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui sejumlah sukarelawan pendukung paslon Prabowo-Gibran di Tangerang, Banten, Selasa (2/1).
Di hadapan para pendukung Prabowo-Gibran, putra bungsu Presiden Jokowi itu menyerukan massa agar memenangkan paslon nomor urut 2 satu putaran pada Pilpres 2024.
Baca Juga: Makin Memanas! Timnas AMIN Gak Takut Ditantang Nusron Wahid Terkait Dugaan Politik Uang Gus Miftah
"Pesan saya, yang pengen saya gaungkan adalah coblos Gibran satu putaran, itu satu," kata Kaesang.
Dalam kesempatan itu, adik kandung Gibran itu juga meminta masyarakat untuk memilih partai yang kini ia pimpin.
"Sama yang ikut Jokowi pilih PSI," imbuh Kaesang mempromosikan partainya.
Dalam pertemuan itu, Kaesang bertemu dengan berbagai organisasi sukarelawan pendukung Prabowo-Gibran dan pendukung PSI untuk berdiskusi mengenai kendala-kendala yang dialami di lapangan.
Kaesang juga mengungkap keyakinannya jika pasangan Prabowo-Gibran bisa memenangkan Pilpres 2024 hanya dalam satu putaran jika mengacu hasil survei elektabilitas pasangan tersebut.
"Sebetulnya menuju satu putaran itu saya kalau lihat survei sebenarnya 'kan sudah mulai menuju ke sana. Ada kesempatan yang sebenarnya kalau saya lihat itu 70 persen bisalah untuk masuk satu putaran. Ini keyakinan saya," ujar Kaesang.
Asumsi Kaesang tersebut mengacu survei elektabilitas Prabowo-Gibran yang telah melebihi 40 persen. Terlebih jumlah swing voter atau pemilih yang masih bisa berpindah masih sangat tinggi dan bisa beralih ke Prabowo-Gibran.
"Kalau saya lihat survei 40-an persen 'kan, swing voter-nya juga masih tinggi. Jadi, saya rasa ya balik lagi harus kerja keras mengenalkan Prabowo-Gibran supaya satu putaran," paparnya.
Karena itu, Kaesang pun ikut berkeliling ke sejumlah daerah untuk berkonsolidisasi dengan sukarelawan maupun berkampanye mendorong masyarakat memilih Prabowo-Gibran.
"Saya juga titip kakak saya Mas Gibran yang kayaknya beliau karena masih menjabat wali kota, mobilitasnya hanya di Sabtu dan Minggu, jadi yang muter pasti saya salah satunya. Jadi, izin dengan hormat saya titip Mas Gibran," kata Kaesang.