Suara.com - Diaspora Indonesia yang mendukung Ganjar-Mahfud menyesalkan peristiwa kekerasan yang terjadi terhadap relawan di Boyolali, Jawa Tengah. Peristiwa tersebut dinilai bisa menciderai pesta demokrasi yang seharusnya berjalan santun dan riang gembira.
Apalagi, kabar mengenai peristiwa ini sudah sampai ke luar negeri. Imbasnya, citra Indonesia di mata dunia bisa tercoreng.
"Cita-cita reformasi seharusnya menjadikan Indonesia menjadi negara demokrasi yang lebih baik. Saya turut menyesalkan adanya kejadian ini. Apalagi citra bangsa bisa tercoreng di dunia internasional,” ujar simpatisan Ganjar Mahfud Robert Prasetya di Canada dalam keterangan tertulis, Senin (1/1/2024).
Anggota dari Board of Advisor TPLN Amerika Serikat, Daniel Fu menyebut bahwa kejadian ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia.
Sebab, kekerasan bukanlah cerminan karakter dari budaya Indonesia.
“Persatuan dalam kebhinekaan jangan sampai terpecah belah oleh segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab. Kita harus sadari bahwa kita semua hidup berdampingan di bawah satu payung nusantara," ucapnya.
"Perbedaan pilihan pemilu hanya sementara sehingga rasa persaudaraan sebagai sebuah bangsa menjadi hal yang tetap utama," jelas Daniel menambahkan.
Dialog
Terpisah, Diaspora Indonesia di Amerika Serikat, Mayasari menilai seharusnya semua persoalan sebaiknya diselesaikan melalui proses dialog dan bukan berakhir dengan tindakan kekerasan.
Baca Juga: Andika Perkasa: Prajurit TNI Penganiaya Relawan Ganjar-Mahfud Harus Dijerat Pasal Berlapis
Ia juga berharap hal ini untuk diusut tuntas supaya tidak mengakibatkan keresahan di tengah masyarakat karena hukum seharusnya tidak pandang bulu.