Relawan Ganjar-Mahfud Diduga Dianiaya Aparat TNI di Boyolali, Pemilu Telah Dicederai

Minggu, 31 Desember 2023 | 22:46 WIB
Relawan Ganjar-Mahfud Diduga Dianiaya Aparat TNI di Boyolali, Pemilu Telah Dicederai
Ketua YLBHI, Muhamad Isnur. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Demokratis menyesalkan tindakan penganiyaan yang diduga dilakukan aparat TNI di Boyolali, Jawa Tengah. Menurutnya, kekerasan itu merupakan tindakan kesewenang-wenangan hukum yang brutal.

Ketua YLBHI, Muhammad Isnur menyebut seharusnya penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas merupakan tugas Kepolisian atau dinas perhubungan, bukan TNI.

"Selain itu, korban adalah massa politik yang sedang berkampanye politik, maka seharusnya dianggap sebagai dugaan pelanggaran yang masuk ranah penindakan Bawaslu," ujar Isnur kepada wartawan, Minggu (31/12/2023).

Isnur mengatakan, tindakan main hakim sendiri tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun dan harus dilakukan penindakan yang tegas secara institusional. Terlebih saat ini merupakan momentum kampanye politik dan penganiayaan oleh Anggota TNI tersebut dilakukan terhadap salah satu relawan Capres/Cawapres.

Baca Juga: Kecam Aksi Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Aktivis 98: Jangan Sampai Ada Tragedi Semanggi Jilid 2

"Hal itu tentu dapat menyulut prasangka ketidaknetralan TNI dalam Pemilu," ungkapnya.

"Kami menyesalkan rendahnya kepekaan dari para pelaku penganiayaan tersebut terhadap konteks masa kampanye politik, dan akibat tindakan mereka seharusnya disadari dapat menciderai netralitas TNI," ujarnya.

Seharusnya, kata Isnur, para anggota TNI tersebut melaporkan dugaan pelanggaran lalu lintas ketertiban kampanye Pemilu dilaporkan ke Bawaslu, bukan malah main hakim sendiri.

"Aksi ini tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun dan harus dilakukan penindakan tegas terhadap para pelaku di lingkungan peradilan umum," tuturnya.

Respons TPN Ganjar-Mahfud

Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Tolak MNC Siarkan Debat Capres, Fahri Hamzah: Harus Waspada

Sebelumnya, Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis melaporkan seorang relawan meninggal dunia dan empat orang mengalami luka berat akibat kekerasan oknum TNI, pada Sabtu kemarin.

"Kami mendapatkan laporan dari Klaten dan Boyolali (Jawa Tengah) ini laporan dengan brutalitas dan tindak kekerasan yang sangat-sangat tidak bisa diterima. Satu meninggal dunia dan empat orang mengalami luka-luka berat," kata Todung di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu.

Todung menyebutkan seorang meninggal dunia berasal dari Klaten dan meninggal di rumah sakit.

"Yang meninggal dunia ini adalah sukarelawan pendukung Ganjar-Mahfud yang diduga mengalami kekerasan dan brutalitas dari pendukung pasangan calon lain," ujarnya.

Empat korban yang mengalami luka-luka akibat penganiayaan oleh oknum TNI di pos TNI setempat. Oleh karena itu, pihaknya mendesak Panglima TNI untuk segera mengambil tindakan.

"Kalau itu benar, kami ingin Panglima TNI (Jenderal TNI Agus Subiyanto) untuk mengambil tindakan yang tegas dan mempertanggungjawabkan secara hukum mereka yang melakukan tindakan kekerasan ini," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI